"Saat itu saya sedang di dalam rumah memindahkan beberapa barang, tiba-tiba terdengar bunyi gemuruh dari arah belakang rumah," kata pemilik rumah Zulveri (38), di Padang, Senin malam.
Saat dilihat, lanjutnya, ternyata dapur yang terletak di bagian belakang rumah sudah ditimbun oleh tanah.
Tidak hanya dapur, material longsor yang bermuatan batu serta tanah juga menghantam dinding kamar, mengakibatkan dinding itu jebol.
"Tanah langsung masuk ke kamar, mengenai lemari, dipan, dan lainnya," katanya.
Ia menceritakan saat kejadian itu keponakannya Reski (15), sedang tertidur di dalam kamar tersebut.
"Saat tanah masuk ke kamar, keponakan saya sedang tidur di dalamnya. Beruntung ia tidak terhimpit, dan langsung dibawa ke luar," katanya.
Ia memperkirakan pihaknya mengalami kerugian mencapai Rp30 juta akibat kejadian tersebut.
"Kami berharap ada pemerintah yang memberikan bantuan, untuk sekarang kami tidak mengungsi. Karena tidak mungkin meninggalkan rumah dalam keadaan seperti ini, " katanya.
Pantauan di lapangan, longsor juga berdampak pada tiga petak rumah yang ada di sebelah rumah Zulveri.
Meski tidak merusak bangunan, namun material lumpur dan air masuk ke dalam rumah yang dihuni oleh Jimmi, serta Rezky.
Hingga pukul 21.00 WIB, pemilik rumah dibantu warga sekitar masih tampak mengamankan barang serta berusaha membersihkan material longsor.
Kepala Kepolisian Sektor Pauh Kompol Azhari, juga tampak di lokasi untuk melakukan pengamanan.
"Prioritas utama kami adalah keamanan warga terlebih dulu, sambil berkoordinasi dengan instansi terkait," katanya.
Pada bagian lain, longsor juga merusak bangunan pos pemuda, dan merusak sekitar 90 persen bangunan.
Seluruh bangunan yang terdampak pada Selasa tersebut berada di tepian tebing.
Beberapa pihak dari pemerintah seperti camat dan dinas sosial sudah datang dan meninjau ke lokasi.
Pewarta: Agung Pambudi P
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018