Kuningan (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mendata terdapat delapan rumah warga rusak akibat pergerakan tanah yang terjadi di tiga kecamatan berbeda.
"Akibat rumah rusak, sembilan jiwa dari tiga kepala keluarga di Dusun 2 Wanaasih dan dua jiwa dari satu KK di Dusun Kliwon terpaksa mengungsi ke rumah saudaranya," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin di Kuningan, Senin.
Dia menuturkan pergerakan tanah itu masing-masing terjadi di Kecamatan Cilimus, tepatnya Dusun 2 Wanaasih, Desa Randusari, Kecamatan Cimahi di Dusun Kliwon, Desa Cimulya dan Kecamatan Cibingbin di Dusun Argasoka, Desa Sukamaju.
Bencana itu terjadi kata Agus, akibat hujan deras yang terjadi beberapa waktu lalu, sehingga terjadilah pergerakan tanah.
Menurutnya dari delapan rumah, tujuh rumah rusak berat terdiri dari lima unit di Dusun 2 Wanaasih, Desa Randusari, satu unit di Dusun Kliwon, Desa Cimulya dan satu unit lainnya di Dusun Argasoka, Desa Sukamaju.
"Sedangkan satu rumah rusak sedang berlokasi di Dusun Argasoka, Desa Sukamaju," tuturnya.
Pergerakan tanah juga mengancam penghubung jalan Desa Randusari menuju Kawungsari sepanjang sekitar 150 meter dengan lebar 4 meter serta retaknya lahan kebun.
Agus menyatakan, pergerakan tanah rentan terjadi disejumlah daerah di Kabupaten Kuningan yang secara geografis merupakan dataran tinggi.
Pada bulan Januari 2018, pihaknya mencatat tiga kejadian pergerakan tanah di Kecamatan Cilebak dan Hantara.
Dari data tahun lalu lanjut Agus, setidaknya 35 desa di delapan kecamatan se-Kabupaten Kuningan berpotensi terjadi pergerakan tanah.
"Kami imbau warga di semua wilayah untuk waspada terhadap bencana," katanya.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018