Jakarta (ANTARA News) - Komisi V DPR RI menginginkan proses investigasi terkait dengan tragedi longsornya underpass menuju Bandara Soekarno-Hatta, beberapa waktu lalu, dapat dilakukan dengan transparan.
"Kami ingin hasil investigasi bersifat transparan dan dibuka ke publik," kata Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis, Senin.
Menurut dia, ada kecurigaan bahwa tragedi tersebut disebabkan antara lain karena potensi tuntutan cepat selesai yang berakibat kepada kekurangsempurnaan dalam sejumlah hal seperti aspek desain awal, pelaksanaan hingga pengawasan konstruksi.
Politisi Gerindra itu juga menginginkan agar kedepannya arus informasi dapat lebih dipercepat agar tidak terjadi lagi keterlambatan dalam penanggulangan bencana.
Fery mengingatkan seluruh kalangan masyarakat untuk selalu sigap dalam tanggap bencana untuk meningkatkan wujud kesiapsiagaaan dalam rangka tidak terulangnya kembali musibah.
Ia memaparkan, Komisi V DPR RI setelah masa reses juga menjadwalkan bakal mengadakan rapat dalam rangka memanggil sejumlah pihak terkait untuk dimintai keterangan terkait hal tersebut.
Sebelumnya, Kereta Api Bandara Internasional Soekarno-Hatta kembali beroperasi setelah dihentikan sementara operasionalnya akibat longsor underpass perimeter Km 8+6/7 jalur Bandara Soekarno-Hatta.
Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto dalam keterangan resmi mengatakan pada Kamis (8/2) telah dilaksanakan uji coba operasi menggunakan lokomotif dan rangkaian KA bandara oleh tim teknis PT KAI bersama konsultan independen.
Dia mengatakan hasil dari uji coba menyatakan jalur bisa dilalui sesuai perjalanan KA dengan pembatasan kecepatan sementara.
Heru menjelaskan pembatasan kecepatan dimaksudkan untuk mengamankan perjalanan KA dan pekerjaan perbaikan pada lokasi longsor.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018