Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa Indonesia memenuhi syarat untuk turut serta dalam progrma pengalihan utang untuk konservasi alam (debt-for-nature) guna mendanai usaha konservasi hutan tropis.
Kedutaan Besar AS di Jakarta dalam siaran persnya yang diterima ANTARA News, Selasa, mengatakan bahwa di bawah Undang-undang Konservasi Hutan Tropis (Tropical forest consevation Act/TFCA), sejumlah utang luar negeri Indonesia yang memenuhi syarat dapat dikurangi dan dialihkan untuk mendanai program konservasi hutan tropis.
Menteri Kehutanan M.S. Kaban menyambut baik sikap AS tersebut.
"Ini merupakan berita baik," kata Kaban dalam pertemuan dengan para diplomat AS di Jakarta, Selasa, seperti dilansir Kedubes AS.
Disebutkan, Departemen Keuangan AS akan memberikan alokasi sementara sebesar 9,6 juta dolar AS untuk pengelolaan utang yang memenuhi syarat tersebut.
"Pembahasan awal untuk mencapai sebuah kesepakatan diharapkan dimulai pada pekan-pekan mendatang," katanya dan menambahkan, "Jika telah selesai, Indonesia akan menjadi salah satu negara peserta di bawah program TFCA itu.
Saat ini, katanya, program TFCA itu telah beranggotakan 11 negara di Afrika, Asia, dan Amerika Latin, yang telah ikut menggambil bagian dalam perjanjian debt-for-nature di bawah TFCA.
Menurutnya, perjanjian ini akan menghasilkan lebih dari 135 juta dolar AS untuk pelestarian hutan tropis di negara-negara tersebut selama 10 hingga 25 tahun.
Di masa mendatang, program ini akan diperluas mencakup pelestarian terumbu karang yang kerap disebut sebagai "hutan pantai."
Disebutkan, hutan Indonesia dikenal sebagai salah satu hutan yang paling penting dan paling beragam secara hayati di dunia.
"Pemerintah AS menyambut baik keikutsertaan Indonesia dalam program penting ini," katanya. (*)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007