Kupang (ANTARA News) - Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Nusa Tenggara Timur Abed Frans mengungapkan bawha resort-resort di kawasan wisata Pulau Rote masih ditutup hingga Maret 2018 akibat buruknya kondisi cuaca yang berdampak pada sepinya pengunjung.

"Resort-resort di Rote saat ini masih tutup dan baru dibuka kembali sekitar bulan Maret nanti, bahan kondisi sepi pengunjung ini berlangsung sejak akhir 2017 lalu karena cuaca buruk," kata Abed Frans saat dihubungi Antara di Kupang, Senin.

Ia mengatakan, sebagai pelaku usaha perjalanan wisata yang melayani grup tour wisatawan, pihaknya terus memantau kondisi kesiapan di daerah tujuan.

Abed menyebut, destinasi unggulan yang marak dikunjungi terutama wisatawan mancanegara di wilayah terselatan NKRI itu yakni wisata berselancar di Pantai Nemberala.

Selain itu, Rote juga menyajikan destinasi wisata alam seperti Bukit Mando'o, wisata pantai, maupaun wisata budaya.

Hanya saja, menurutnya, aspek aksesibilitas berupa sarana dan prasarana pendukung di lokasi tujuan perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah setempat untuk mendukung promosi dan pemasaran pariwisatanya.

"Banyak destinasi lain di Rote yang tidak kalah menarik selain di Nemberala, hanya kalau dipasarkan saat ini untuk wisatawan mancanegara maka aksesibilitasnnya masih belum mendukung," katanya.

Menurutnya, kondisi cuaca ekstrem yang berlangsung hingga tiga bulan terkahir berdampak pada arus wisatawan ke berbagai destinasi wisata di provinsi berbasiskan kepulauan itu.

Dampak yang lebih ekstrim, lanjutnya, di destinasi wisata unggulan nasional Taman Nasional Komodo di Labuan Bajo Pulau Flores, karena destinasinya menyebar di pulau-pulau kecil.

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018