Kuala Lumpur (ANTARA News) – Ratusan turis terjebak selama beberapa jam setelah sebuah kereta gantung mogok di pulau Langkawi Malaysia, kata otoritas setempat pada Senin (19/2), dengan beberapa gerbong masih bergelantung di atas pegunungan hingga malam menjelang.
Lebih dari 1.000 turis, termasuk pengunjung asal Barat dan Tiongkok, serta sejumlah petugas kereta gantung terjebak pada Minggu ketika sebuah suku cadang rusak menyebabkan atraksi populer itu berhenti, kata pejabat.
Hampir 90 orang menaiki kereta gantung tersebut – yang berada di puncak tertinggi kedua di Langkawi dan menawarkan pemandangan indah di tempat favorit turis itu – saat kecelakaan terjadi.
Mayoritasnya berada di puncak Gunung Machinchang setinggi 700 meter, atau di stasiun setengah perjalanan menuju ke bawah.
Pengguna Twitter Pricillia mengunggah gambar kereta gantung di atas bukit, dengan status: "Pengalaman terburuk yang pernah ada".
Mereka yang terjebak di kereta dibiarkan tergantung selama tiga jam sebelum tim penyelamat membawa mereka turun sekitar pukul 09:00 dengan mengoperasikan kereta kabel secara manual.
"Orang-orang gugup dan takut tapi ketika mereka melihat petugas pemadam kebakaran tiba, mereka bertepuk tangan dan mulai tersenyum," kata kepala dinas pemadam kebakaran dan penyelamat Langkawi Mohamad Hisham Ibrahim kepada AFP.
Ia menjelaskan, kereta gantung tersebut diperbaiki pada sekitar pukul 23.00 setelah bantalan yang rusak diganti, memudahkan tim penyelamat menurunkan turis dan pegawai yang masih ada secara bertahap, dengan operasinya berakhir lewat tengah malam.
Tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut. Meski demikian, operator berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh atas insiden paling serius sejak salah satu kereta gantung paling curam di dunia itu beroperasi pada tahun 2003.
Penerjemah: Monalisa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018