Jakarta (ANTARA News) - Pada Desember 2012, Barack Obama harus menghadapi salah satu peristiwa paling tragis pada masa pemerintahannya.
26 orang, termasuk 20 anak-anak berusia antara enam sampai tujuh tahun, terbunuh akibat pembantaian di Sandy Hook. Obama menyampaikan pidato berapi-api dengan dua kali mengalami jeda karena harus menyeka air mata.
Sabtu waktu AS, atau dia hari setelah pembantaian sebuah SMA di Florida, mantan fotografer Gedung Putih Pete Souza membagikan foto Obama sendirian di ruang kelas di Sandy Hook sebelum menyanpaikan pidato berapi-api menyayat hati.
Enam tahun kemudian terjadi lagi pembantaian sekolah di AS, dan salah satu yang diperhatikan netizen adalah ekspresi Presiden Donald Trump yang bertolak belakang dengan ekspresi Obama saat menghadapi peristiwa serupa.
Baca juga: Pembantai SMA Florida pakai topi Donald Trump waktu latihan nembak
Donald Trump mengunjungi para korban penembakan SMA Marjory Stoneman Douglas di Parkland, Florida, dua hari setelah pembantaian yang terjadi Rabu dan menewaskan 17 orang itu.
Trump kabarnya hanya 35 menit berada di rumah sakit dan hanya mengunjungi dua korban.
Baca juga: Setelah kunjungi korban pembantaian SMA, Trump malah ke disko
Dia dikecam habis-habisan netizen atas bahasa tubuhnya yang tidak simpatik yang terekam dalam foto-foto di mana salah satunya malah terlihat tersenyum menyeringai sambil mengacungkan jempolnya.
Perbedaan ekspresi yang bagai bumi dan langit antara Trump dan Obama itu menjadi perhatian publik di Twitter.
Trump juga terlihat dalam foto tengah menghadiri sebuah pesta di vilanya, Mar-A-Largo, di Florida hanya beberapa jam setelah mengunjungi para korban pembantaian SMA di Florida.
Pewarta: -
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018