Bandarlampung (ANTARA News) - Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Ian Santoso, mengatakan bahwa intelijen di berbagai negara di dunia selalu di bawah satu komando, seperti CIA (Central Intelligence Agency) di Amerika Serikat (AS), sehingga intelijen di Indonesia semestinya juga satu komando di bawah Badan Intelijen Negara (BIN). "Kalau hendak ditingkatkan, BIN itu menjadi pemegang komando atas unit-unit intelijen yang terdapat sekarang ini," katanya, ketika dihubungi di Jakarta, Selasa, saat diminta tanggapannya sehubungan insiden tarian liar pro-Republik Maluku Selatan (RMS) dalam acara puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) di Ambon pada pekan lalu. Ia menolak menilai secara terbuka kinerja intelijen Indonesia, namun mengemukakan bahwa sistem intelijen di Indonesia masih perlu dibenahi, termasuk membentuk undang-undang tentang intelijen. Pensiunan perwira tinggi TNI itu menambahkan, Indonesia sampai saat ini masih kurang tegas dan kurang tuntas dalam menghadapi gerakan-gerakan separatisme, seperti RMS. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007