Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di Pasar Spot Antar-Bank Jakarta pada Selasa sore melemah kembali di atas level Rp9.000 per dolar AS menjadi Rp9.015/9.020 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp8.980/8.997 atau melemah Rp35. Analis Valas PT Bank Saudara, Ruri Nova, di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa pelaku pasar melepas rupiah karena dukungan yang diharapkan muncul dari rencana bank sentral AS (The Fed) yang menaikkan tingkat suku bunga, untuk sementara waktu kenaikan itu ditunda. The Fed memutuskan untuk tetap mempertahankan tingkat suku bunganya, karena pertumbuhan ekonomi di dalam negeri cenderung membaik, katanya. Menurut dia, BI memang menginginkan rupiah berada di atas level Rp9.000 per dolar AS yang dinilai sesuai dengan keinginan baik eksportir maupun importir. "Karena itu apabila rupiah menguat hingga dibawah level Rp9.000 per dolar AS, BI akan melakukan intervensi pasar untuk menahan kenaikan rupiah lebih lanjut," ucapnya. Ia mengatakan, rupiah saat ini dinilai masih stabil karena berada dalam kisaran antara Rp8.500 hingga Rp9.500 per dolar AS sejalan dengan membaiknya fundamental ekonomi makro Indonesia. "Apabila rupiah berada di bawah level Rp8.500 per dolar AS akan menimbulkan kekhawatiran yang perlu diwaspadai, karena itu BI terus melakukan pengawasan di pasar uang," katanya. Mengenai dolar AS, ia mengatakan, menguat terhadap yen menjadi 122,30 dari sebelumnya 122,09, euro terhadap dolar AS mencapai 1,3620. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007