Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) kembali mencatatkan rekor baru ke-27 tahun ini mengikuti kenaikan bursa regional. IHSG ditutup naik 21,299 poin menjadi 2.189,119 memperbaiki rekor Senin (2/7) kemarin dan indeks LQ45 menguat 5,063 poin atau 1,13 persen ke level tertinggi baru di 454,544 . Analis Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas Miranda Hotmadiah kepada ANTARA News mengatakan bahwa naiknya indeks BEJ didorong oleh positifnya bursa regional yang mengikuti kenaikan bursa AS Wall Street yang terangkat prediksi membaiknya data manufaktur Juni. "Bursa Wall Street yang naik di atas 1 persen dan membaiknya data ekonomi Jepang telah mendorong bursa regional naik, termasuk BEJ," kata Miranda. Sementara, lanjutnya, sentimen dari dalam negeri masih didorong oleh harapan turunnya BI rate (suku bunga acuan BI) setelah hasil tingkat inflasi Juni. Dengan inflasi Juni 0,23 persen untuk bulan ke bulan (MoM) dan 5,77 persen untuk tahun ke tahun (YoY) dapat mendorong kebijakan BI dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Kamis mendatang untuk menurunkan BI rate yang saat ini sebesar 8,50 persen. Perdagangan Selasa ini didominasi oleh saham yang naik sebanyak 113 jenis dibanding yang turun 71 dan 57 bergerak mendatar. Volume perdagangan mencapai 3,436 miliar dengan nilai Rp3,431 triliun. Naiknya saham Bank Mandiri (BMRI), Bank BCA (BBCA), Telkom (TLKM) dan Internasional Nickel (INCO) mendorong indeks BEJ melanjutkan kenaikan. Saham BMRI terangkat Rp50 menjadi Rp3.250, BBCA menambah Rp300 ke level Rp5.800, TLKM naik Rp100 ke posisi Rp10.000 dan INCO menguat Rp1.900 ke harga Rp58.800. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007