Purwokerto (ANTARA News) - Sebanyak empat pusaka kebanggaan Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dipertontonkan dan dikirab kepada masyarakat dalam Kirab Pusaka berkaitan Hari Jadi Ke-447 Banyumas.
Empat pusaka yang dikirab pada Minggu pagi di kota Purwokerto, Banyumas, terdiri atas Tombak Kiai Genjring, Keris Kiai Gajah Endro, Keris Kiai Nalapraja, dan Kitab Stambul.
Sebelum kirab tersebut dimulai, terlebih dulu dilaksanakan upacara berbahasa Jawa Banyumasan di halaman Pendopo Wakil Bupati Banyumas yang dilanjutkan dengan penyerahan empat pusaka yang akan dikirab sejauh 2 kilometer menuju Pendopo Sipanji, Kabupaten Banyumas.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, upacara dan penyerahan Tombak Kiai Genjring kepada Manggala Yudha dalam kirab kali ini dilakukan oleh Pelaksana Tugas Bupati Banyumas/Wakil Bupati Banyumas Budhi Setiawan.
Hal itu disebabkan Bupati Banyumas Achmad Husein sedang cuti kampanye dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2018.
Usai upacara, Tombak Kiai Genjring yang diterima oleh Manggala Yudha selanjutnya dikirab bersama tiga pusaka lainnya.
Iring-iringan kirab yang dipimpin Manggala Yudha itu terdiri atas barisan pembawa Panji Lambang Daerah, barisan pembawa Tombak Kiai Genjring beserta umbul-umbul, barisan pembawa joli Keris Kiai Gajah Endro, joli Keris Kiai Nalapraja, dan joli Kitab Stambul serta barisan pembawa joli foto para mantan Bupati Banyumas.
Kirab juga diikuti Pelaksana Tugas Bupati Banyumas Budhi Setiawan beserta istri, anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Banyumas, anggota DPRD Banyumas, dan para kepala organisasi perangkat daerah yang seluruhnya menggunakan pakaian adat Jawa Banyumasan serta didampingi istri masing-masing.
Selain itu, kirab juga diikuti barisan kesenian tradisional Banyumas seperti musik kentongan.
Sesampainya di Pendopo Sipanji, empat pusaka yang dikirab tersebut diserahkan kepada Pelaksana Tugas Bupati Banyumas Budhi Setiawan untuk disemayamkan kembali di tempatnya melalui prosesi "palereman".
Saat ditemui wartawan, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyumas Deskart Sotyo Jatmiko mengatakan mengatakan kirab kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena tiga dari empat pusaka yang dikirab itu merupakan pusaka yang asli.
"Kami mengeluarkan tiga pusaka yang asli (Tombak Kiai Genjring, Keris Kiai Gajah Endro, dan Keris Kiai Nalapraja) dari Gedung Pusaka, Pendopo Sipanji, tadi pagi, sejak pukul 06.00 WIB, karena butuh ritual khusus. Tahun-tahun kemarin, kami menggunakan pusaka duplikat," katanya.
Ia mengatakan secara umum, ritual atau prosesi Kirab Pusaka dari tahun ke tahun tidak berubah dan hal itu berlaku dalam setiap ritual yang digelar di berbagai daerah seperti Bali dan Yogyakarta.
Menurut dia, perubahan hanya terjadi pada pengiring atau pengikut acara seperti kesenian yang ditampilkan oleh setiap kecamatan dalam kirab tersebut.
"Jadi, acara pokoknya tidak berubah. Yang berubah hanya pengiringnya saja,"
Pewarta: Sumarwoto
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018