Dili (ANTARA News)- Partai Fretilin yang kini berkuasa di Timor Leste untuk sementara unggul dengan sekitar separoh suara dihitung setelah pemilihan legislatif akhir pekan lalu di negara muda itu, kata data resmi. Sekitar separoh dari satu juta penduduk Timor Leste memberikan suara mereka untuk memilih parlemen baru yang memiliki 65 kursi, sementara negara itu berusaha memulai bab baru setelah terjadi kerusuhan berdarah tahun lalu. Mantan Presiden Xanana Gusmao, yang dianggap sebagai pahlawan atas perjuangannya untuk memenangkan kemerdekaan Timor Leste dari Indonesia, membentuk satu partai baru dalam usaha untuk merebut kekuasaan Fretilin dalam pemilu itu. Dengan hampir 250.000 surat suara dihitung, Fretilin unggul dengan meraih 30,1 persen suara, sementara Kongres Nasional Rekonstruksi Timor Leste (CNRT) yang dipimpin Gusmao meraih 22,1 persen, kata situs komisi pemilu. Asosiasi Partai Demokrat-Sosial Timor (ASDT-PSD) menduduki peringkat ketiga dengan 16,7 persen disusul oleh Partai Demokrat (PD) dengan 11,5 persen suara. Seperti yang diduga, baik Fretilin maupun CNRT tidak akan bisa meraih kemenangan mayoritas kursi yang diperlukan untuk membentuk pemerintah sendiri. Tapi CNRT diperkirakan mungkin akan melakukan koalisi dengan ASDT-PSD dan PD, kendatipun tidak ada perjanjian resmi dibuat. Pemilu damai Sabtu itu, pemilihan pertama parlemen sejak Timor Leste merdeka tahun 2002, dipuji para pemantau asing sebagai bebas dan jujur. Ketegangan masih ada di Timor Leste sehubungan pertumpahan darah April dan Mei 2006, di mana faksi-fasi dalam militer dan polisi terlibat kontak senjata di jalan-jalan Dili disertai dengan kelompok pemuda. Lebih dari 36 orang tewas dan pasukan perdamaian Australia dikirim atas permintaan Dili untuk memulihkan situasi. Mereka masih berada di negara itu bersama dengan sekitar 1.700 polisi PBB, yang bertugas menjaga keamanan negara itu, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007