"Sebenarnya sudah tiba sejak pukul 08.35 Wita pagi, namun ada pergantian pesawat yang lebih besar sehingga baru tiba siang ini," kata Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Kupang, Siwa, kepada Antara saat ditemui di Bandara El Tari Kupang, Sabtu.
(Baca juga: TKW meninggal dunia setelah diduga disiksa majikan di Malaysia)
Ia menjelaskan pada awalnya sesuai dengan billing pesawat yang digunakan adalah pesawat Garuda Bombardier CRJ-1000 yang rutenya Jakarta-Kupang-Sumba.
Namun dalam perjalanan karena kapasitasnya tidak memungkinkan maka dipindahkan ke pesawat Garuda yang lebih besar yakni dari Denpasar-Kupang.
"Yang penting jenazahnya tiba di Kupang agar bisa disemayamkan di kampung halamannya di TTS. Semua biaya pengiriman jenasahnya ditanggung oleh pemerintah pusat," ujarnya.
(Baca juga: "Post mortem" Adelina selesai, besok dirilis ke publik)
Sementara untuk biaya pengaturan dari Kupang ke TTS lanjutnya akan dibiayai langsung oleh pihak BP3TKI NTT.
BP3TKI juga menyiapkan ambulance khusus bagi korban dan akan mengantarnya sampai ke kampung halamannya.
Pantauan Antara, saat tiba di bandara El Tari Kupang Langsung dilaksanakan acara serah terima Jenasah dari pihak KJRI Penang kepada BP3TKI. Kemudian dari pihak BP3TKI langsung diserahkan kepada keluarga melalui Pemda setempat.
(Baca juga: Polisi kesulitan cari alamat Adelina)
(Baca juga: Jika dibutuhkan Kemensos siap bantu kasus Adelina)
Pewarta: Kornelis Aloysius Ileama Kaha
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018