Lebak (ANTARA News) - Kepala Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi mengatakan gempa berkekuatan 5,1 Skala Richter (SR) terjadi Jumat (16/2) pukul 12.13 WIB tidak menimbulkan kerusakan rumah maupun infrastruktur.
"Kami tidak menerima laporan adanya kerusakan akibat gempar berkekuatan 5,1 SR," kata Kaprawi di Lebak, Jumat.
Masyarakat pesisir selatan yang lokasinya berdekatan dengan pusat gempa tektonik itu tidak panik karena getarannya tidak begitu besar dibandingkan Selasa (23/1) lalu yang berkekuatan 6,1 SR.
Kegiatan kehidupan masyarakat pesisir selatan seperti biasa normal dan tidak menimbulkan ketakutan.
Gempa tektonik berkekuatan 5,1 SR dengan koordinat 7,74 LS dan 106,00 BT berlokasi di laut pada jarak 133 km Barat Daya Kabupaten Lebak pada kedalaman 24 Km.
Namun, gempa itu tidak menimbulkan gelombang tsunami.
Saat ini, masyarakat pesisir selatan tetap waspada sehubungan wilayah Perairan Samudera Hindia terdapat patahan gempa.
Sebab, pesisir selatan adanya pertemuan Lempeng Benua Indo-Australia di bagian selatan juga Lempeng Eurasia di bagian utara dan Lempeng Pasifik di bagian timur.
"Kami berharap masyarakat tetap tenang dan tidak panik," katanya menjelaskan.
Menurut dia, pihaknya sejauh ini belum menerima laporan dari aparat kecamatan,desa dan relawan adanya korban jiwa maupun kerusakan rumah,termasuk infrastuktur sehubungan gempa berkekuatan 5,1 SR.
Getaran gempa itu cukup kecil sehingga tidak menimbulkan kerusakan maupun korban jiwa.
Pihaknya berharap masyarakat tetap meningkatkan waspada untuk meminimalisasi korban bencana, katanya.
Samsul (45) seorang warga Sawarna Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak mengaku dirinya tidak merasakan getaran gempa itu karena sedang melaksanakan shalat Jumat.
Getaran gempa itu tidak dirasakan guncangannya, sehingga masyarakat yang tinggal sekitar pantai pesisir tidak begitu panik.
"Gempa itu juga tidak menimbulkan kerusakan infrastruktur maupun kerugian lainnya, dan warga di sini seperti biasa melakukan aktivitas," ujarnya.
Pewarta: Mansyur
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018