Kuala Lumpur (ANTARA News) - Iran berharap para pemain mereka yang merumput di Eropa akan memberi inspirasi di Piala Asia, ketika tim tiga kali juara itu berusaha merebut trofi pertama kalinya dalam 20 tahun. Pemain tengah Bolton Wanderers, Andranik Teymourian, Mahdi Mahadavakia asal Enttracht Franfurt, pemain belakang Livorno, Rahmen Razaei, striker Hannover, Vahid Hashemian dan Ali Karimi, yang tahun lalu bermain untuk Munich akan menjadi tumpuan harapan. Sementara Iran bertekad kembali merebut trofi di Piala Asia mereka juga ingin memperbaiki nasib buruk yang mereka alami tahun lali di Jerman ketika mereka dikalahkan Portugal dan Mexico dan imbang dengan Angola. Kegagalan itu menyebabkan pelatih Branko Ivankovic dan ketua federasi sepak bola Iran Mohammad Dadkan kehilangan jabatan mereka dan terpaksa minta maaf "kepada rakyat Iran atas nama federasi sepak bola, karena mengusik kebanggan mereka." Pelatih yang sekarang Amir Ghalenoei akan merasa terdapat tekanan menjelang tanding pembuka mereka di Kuala Lumpur lawan Uzbekistan pada 11 Juli dalam grup yang juga termasuk Malaysia dan Cina, dan sadar bahwa kegagalan tidak akan ditoleransikan. Ketika Iran tiga kali merebut piala (pada 1968, 1972 dan 1976), kebanyakan para pemain yang sekarang bahkan belum lahir saat kemenangan terakhir. "Kami punya rencana khusus untuk Piala Asia, tapi ini saja tidak akan menjamin sukses," kata Ghalenoei. "Ada baiknya mengambil pengalaman di Piala Dunia 2006 sebagai contoh. Itulah sepak bola." Sementara Ghalenoei melihat cukup meyakinkan dengan adanya Mahdavikia, Hossein Kaabi dan Javad Kazemian di bagian kanan, bagian kiri tim tetap rentan. "Kami perlu membuat seimbang dengan memperkuat bagian kiri. Fereydoon Zandi, Nikbakht Vahedi, Sattar Zare dan Mohsen Yousefi calon saya untuk melakukan ini," katanya. Mereka juga tidak akan diperkuat pemain veteran Ali Daei, pemain pertamas di dunia yang mencetak 100 gol internasional, yang mengumumkan pensiun dalam Mei setelah mencetak 109 gol dalam 149 pertandingan. Meski demikian, persiapan mereka cukup solid, mempertahankan gelar pada kejuaraan WAFF setelah menundukkan Irak di final bulan lalu di Amman dan menggilas Jamaika 8-0 Senin petang di Teheran. China adalah tim yang menggagalkan Iran, menundukkan mereka di semi-final pada Piala Asia terakhir 2004, kendati kapten Iran Mahdavikia, mengatakan tim secara keseluruhan akan cukup tangguh. "Uzbekistan termasuk teratas di Asia Tengah dan gaya permainan sepak bola mereka amat mirip dengan Eropa Timur. Jadi akan merupakan rival berbahaya," katanya kepada AFP. "Malaysia bukan tim underdog di samping mereka salah satu tuan rumah." "Tugas di Piala Asia bagi kami amat berat," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2007