Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, menyebutkan setelah menyerahkan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Indonesia Pintar di Kabupaten Gowa, Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono meninjau pelaksanaan padat karya tunai di Kabupaten Gowa.
Di bawah guyuran hujan lebat, Presiden melihat langsung kegiatan padat karya tunai untuk membangun jalan produksi sepanjang 1.040 meter dan lebar 3 meter dengan tenaga kerja yang berasal dari masyarakat dan kelompok tani sebanyak 50 orang. Nilai dari padat karya tunai ini adalah Rp600 juta.
Sementara itu, untuk pembangunan irigasi dengan membangun saluran sepanjang 581 meter dengan tenaga kerja sebanyak 150 orang dan nilai dari padat karya tunai sebesar Rp675 juta.
Setelah meninjau padat karya tunai tersebut, Presiden menjelaskan bahwa di Sulawesi Selatan terdapat 380 lokasi padat karya tunai.
"Ada berupa irigasi. Ada berupa jalan persawahan untuk mempermudah produksi. Dan kita harapkan saluran irigasi sekundernya sudah bagus. Nanti tersiernya baik sehingga terjadi peningkatan produksi," ujar Presiden kepada wartawan.
Sementara itu, untuk upah yang diterima berbeda-beda antardaerah. Di Kabupaten Gowa misalnya, upah untuk tukang Rp125 ribu per hari dan pembantunya Rp85 ribu.
"Di Kabupaten Gowa standarnya seperti itu. Yang jelas mengikuti standar yang ada sehingga jangan sampai merusak pasar. Memang dibandingkan di Jawa Tengah itu hanya Rp100 ribu per hari. Di lain tempat, di Sumbar Rp110 ribu per hari. Jadi jangan dibanding-bandingkan," tutur Kepala Negara.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018