Yado dalam pesan singkat di Jakarta, Kamis, menjelaskan rembesan diakibatkan dari delatasi atau sambungan konstruksi terowongan.
"Sehingga air keluar dari celah konstruksi tersebut bukan karena keretakan dan akan dilaksanakan perbaikan dengan metode `grouting` (penyuntikan beton) untuk mengatasi hal ini.
Dia menyatakan saat ini terowongan tersebut sudah bisa dilalui kembali dengan normal.
"Telah dilaksanakan pengecekan bersama oleh tim operasional dan teknik kami dan dapat kami sampaikan bahwa terowongan dinyatakan aman untuk dilalui," katanya.
Sebelumnya beredar informasi peringatan melintas di terowongan tersebut disertai dengan video yang menampilkan aliran air cukup deras di antara celah dinding terowongan.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018