Maputo (ANTARA News) - Otoritas Mozambik, sebuah negara di Afrika bagian selatan, memberlakukan penjatahan air kepada lebih dari satu juta penduduk di ibu kota Maputo karena kekeringan yang

parah.


Kota tersebut mengurangi pasokan air kepada konsumen menjadi hanya 40 persen dari tingkat normal, demikian disampaikan Casimiro Abreu, wakil direktur Pusat Situasi Darurat Nasional dalam sebuah pernyataan.


Sekitar 1,3 juta orang di Maputo dan sekitarnya terkena dampak dari penjatahan air itu, yang menimbulkan kekhawatiran akan wabah penyakit.


“Penyakit diare termasuk kolera kemungkinan akan melanda beberapa distrik, tempat penduduk akan menggunakan sumber yang tidak aman di sana,” ungkap Abreu.


Curah hujan yang rendah selama tiga tahun terakhir membuat kapasitas bendungan, yang memasok sebagian besar air di kota tersebut berkurang menjadi 19 persen.


Ahli meteorologi memperkirakan daerah itu akan mengalami curah hujan rendah selama tiga bulan pertama tahun ini.


Afrika Selatan telah mengalami kekeringan parah dalam beberapa tahun terakhir, diperparah oleh fenomena cuaca El Nino.


Cape Town, negara tetangga Afrika Selatan menghadapi prospek harus mematikan kerannya pada awal Juni dan sekarang membatasi jatah air penghuni menjadi 50 liter per hari.


Kelangkaan air telah memaksa Afrika Selatan untuk menyatakan kekeringan sebagai "bencana nasional". Demikian AFP.


Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018