Bandarlampung (ANTARA News) - Calon gubernur Lampung Mustafa membatah ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada operasi tangkap tangan lembaga anti rasuah itu.
"Saya saat ini menghadiri apel siaga Polda-TNI menghadapi Pilkada di Lampung," kata dia di Lapangan Saburai Enggal, Bandarlampung, Kamis.
Mengenai beberapa orang yang ditangkap KPK di Lampung Tengah, dia mengaku mengetahuinya dan siap diperiksa KPK dalam kaitan OTT itu demi penegakan hukum.
Mustafa yang cuti dari jabatan bupati Lampung Tengah itu mengakui pada saat OTT dia berada di Jakarta menengok kerabat yang sedang sakit dan setelah itu menuju Lampung untuk menghadiri apel siaga.
Sebelumnya, KPK menangkap 14 orang dalam OTT di Lampung Tengah dan Jakarta.
"Kami konfirmasi memang ada kegiatan tim di lapangan di Lampung dan di Jakarta. Kami amankan totalnya 14 orang, ada yang di Lampung, ada yang di Jakarta," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah Kamis dini hari tadi.
Ke-14 orang itu adalah para anggota DPRD Kabupaten Lampung Tengah, pejabat Pemerintah Daerah Lampung Tengah, dan swasta. KPK juga menyita sekitar Rp1 miliar dalam OTT di Lampung Tengah itu.
"Kami temukan uang di kardus dengan pecahannya 50 ribu dan 100 ribu rupiah dengan total sekitar Rp1 miliar. Indikasinya terkait dengan adanya kebutuhan persetujuan terhadap DPRD. Jadi, pihak-pihak Pemkab butuh persetujuan pada DPRD kemudian dilakukan sejumlah upaya untuk pemberian hadiah atau janji tersebut," ungkap Febri.
Febri menegaskan belum ada unsur kepala daerah yang ditangkap dalam OTT itu.
"Masih (anggota) DPRD. DPRD diamankan di Jakarta dan Lampung. Kemudian ada pegawai dan pejabat Pemkab Lampung Tengah dan ada pihak swasta. Sampai saat ini tim masih di lapangan," kata Febri.
Baca: 14 orang diamankan KPK dalam OTT di Lampung Tengah
Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018