Jakarta (ANTARA News) - Presiden baru Bank Dunia, Robert B Zoellick, menegaskan lembaga keuangan internasional itu akan memfokuskan perhatian mereka kepada negara-negara berpendapatan menengah, di samping negara-negara Afrika, mengingat 70 persen penduduk miskin dunia berada di negara-negara tersebut, demikian dikutip dari situs resmi Bank Dunia, Selasa. Hal itu disampaikan Zoellick pada pidato pertamanya sebagai Presiden Bank Dunia yang berlaku efektif pada 1 Juli 2007 lalu kepada seluruh staf Bank Dunia di markas besar mereka di Washington, AS. "Tentu saja, Afrika menjadi fokus utama, tapi dari pengalaman saya dan Anda semua sekitar 70 persen orang miskin di dunia berada di negara berpendapatan menengah juga. Sehingga ada tantangan yang besar di negara-negara tersebut," katanya. Dalam kesempatan itu, mantan diplomat penting dan Kepala perwakilan perdagangan AS itu mengungkap dirinya merasa sangat terhormat bisa bekerja pada institusi yang memiliki 185 negara anggota itu dan mengajak seluruh staf untuk bekerjasama dalam melaksanakan misi utama Bank Dunia , yaitu membantu pelaksanaan pembangunan di kawasan miskin dalam rangka pengentasan kemiskinan. "Tantangan pembangunan dan pengentasan kemiskinan bukan sesuatu yang bisa diselesaikan dengan sebuah formula. Jadi kita harus terus berupaya mencari cara terbaik untuk mencoba menyelesaikannya," ujar mantan Vice Chairman pada bank investasi, Goldman Sachs. Bahkan, dia meyakini bahwa Bank Dunia akan terus menjadi lembaga yang memiliki peran strategis ke depan, seperti saat ini. Salah satu arsitek Perang Irak itu dipilih secara bulat oleh Dewan Direktur Ekekutif Bank Dunia pada Senin (25/6) untuk menggantikan Paul Wolfowitz yang dipaksa mengundurkan diri karena skandal favoritisme. (*)
Copyright © ANTARA 2007