Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Selasa ini masih berpeluang terus menguat. "Indeks BEJ masih berpeluang naik, karena terdorong harapan turunnya BI rate (suku bunga acuan BI), menyusul terkendalinya tingkat inflasi Juni," kata Analis Riset PT Panin Capital, Luki Aryatama, di Jakarta, Selasa. Menurut Luki, harapan ini terlihat dari menguatnya saham sektor perbankan dan yang sensitif terhadap bunga, yakni otomotif dan properti. Dengan hasil inflasi Juni 0,23 persen untuk bulan ke bulan (MoM) dan 5,77 persen untuk tahun ke tahun (YoY) dapat mendorong kebijakan BI dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Kamis mendatang untuk menurunkan BI rate yang saat ini sebesar 8,50 persen. Kondisi ini juga diperkuat dari pernyataan Deputi Senior BI Miranda S.Goeltom yang mengungkapkan bahwa BI rate tidak akan naik, kesempatan hanya turun atau bertahan. Selain itu, Luki juga mengungkapkan indeks juga akan didorong oleh kembali menguatnya saham sektor pertambangan setelah pekan lalu mengalami tekanan dan juga tertarik menguatnya harga batubara di pasar komoditi. Pada perdagangan Senin (2/7) IHSG ditutup naik 28,542 poin atau 1,33 persen menjadi 2.167,820 memperbarui rekor yang tercatat 20 Juni lalu di 2.161,079 dan indeks LQ45 menguat 7,357 poin atau 1,66 persen ke posisi tertinggi 449,480 yang memperbarui rekor yang dicetak pada 20 Juni di 447,519. Perdagangan awal pekan telah didominasi oleh saham yang naik sebanyak 150 jenis dibanding yang turun 44 dan 49 bergerak mendatar. Volume perdagangan mencapai 2,718 miliar dengan nilai Rp2,700 triliun. (*)
Copyright © ANTARA 2007