Mataram (ANTARA News) - Gubernur Nusa Tenggara Barat Zainul Majdi menegaskan teror kepada siapa pun tidak boleh terjadi, apalagi kepada pemuka agama, termasuk agama mana pun.
"Jadi tidak boleh ada teror kepada pemuka agama atau siapa pun. Lebih-lebih kepada pemuka agama, agama apapun apalagi di rumah ibadah," tegas Zainul Majdi di Mataram, Rabu.
Menurut gubernur yang juga ulama kharismatik di NTB ini, menyatakan seorang pemuka agama sama seperti seorang pejuang yang telah merekatkan bangsa ini. Di mana perannya mengajak keamanan dan ketertiban.
"Kalau ada teror kepada pemuka agama atau siapapun. Lebih-lebih kepada pemuka agama, agama apapun apalagi di rumah ibadah. Itu terkutuknya berlipat-lipat," ujarnya.
Karena itu, menyikapi aksi kekerasan terhadap sejumlah pemuka agama di beberapa daerah, ia menegaskan tidak boleh ada terjadi teror terhadap siapa pun, baik itu di masjid, gereja, rumah ibadah lainnya atau dimana pun itu tidak boleh terjadi.
"Seluruh rakyat Indonesia harus mendapatkan keamanan dan kenyamanan," tandas Zainul Majdi atau akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) ini.
Lebih lanjut, TGB mengatakan Kapolda NTB beserta jajarannya sendiri sudah melakukan kewaspadaan dan selalu melakukan langkah preventif bersama ormas keagamaan dan pengurus tempat ibadah. Jika ditemukan ada orang yang mencurigakan segera dilaporkan.
Disamping itu juga dilaksanakan partoli-patroli di daerah yang di anggap rawan atau ada potensi kerawanan. Meski tidak ada yang terlalu meresahkan dan di NTB tidak ada seperti itu.
"Kita doakan bersama semoga Pilkada NTB berjalan damai," ucap Muhammad Zainul Majdi.
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018