“Kami telah menuai banyak respons positif dari teknologi full screen display yang kami populerkan di tahun 2016 lalu. Dan keberhasilan kami untuk menawarkan pengalaman yang sama dengan harga terjangkau kepada masyarakat luas menjadi cerminan nyata semangat Xiaomi,” kata pimpinan Xiaomi Indonesia sekaligus Kepala Xiaomi Regional Pasifik Selatan, Steven Shi, dalam peluncuran kedua produk tersebut di Jakarta, Rabu.
Xiaomi menyebut teknologi layar penuh mereka dengan nama “full screen display”, berupa layar dengan rasio aspek 18:9, tampilan layar besar dibandingkan layar tradisional 16:9 sehingga mampu menampilkan lebih banyak konten di layar ponsel.
Redmi 5 dijual mulai harga Rp 1,699 juta untuk varian terkecil, yaitu konfigurasi RAM 2GB dengan kapasitas penyimpanan internal 16GB.
Sementara itu, versi Plus dihargai mulai dari Rp 2,199 untuk varian RAM 3GB dan kapasitas internal 32GB.
Aspek rasio 18:9 menjadi standard baru di ponsel flagship, Samsung sejak tahun lalu juga hadir dengan layar penuh bernama Infinity Display yang dipasang pada seri Galaxy S8 dan Galaxy Note 8.
Infinity Display sebesar 18,5:9 juga mereka pakai untuk seri Galaxy A8, yang diluncurkan di Indonesia awal tahun ini.
Galaxy S8 masuk ke Indonesia dengan harga resmi Rp 10,499 juta, sementara Galaxy Note 8 seharga Rp 12,999 juta.
Galaxy A8, yang tergolong kelas menengah dari Samsung, dibaderol Rp 6,499 juta.
Merk asal China, Vivo, turut menghadirkan layar aspek rasio 18:9, yang mereka sebut FullView Display, melalui lini swafoto V7+ yang dipasarkan seharga Rp 4,299 juta serta V7 seharga Rp 3,799 juta.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018