Ambon, Maluku (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo di depan para anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menyebutkan pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah bertujuan untuk meningkatkan ekonomi dan mewujudkan keadilan sosial yang merata.
"Prioritas pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, pelabuhan, bandara, waduk, dan pembangkit listrik adalah sebuah langkah awal yang dibutuhkan untuk menopang ekonomi nasional kita agar bisa berkompetisi dengan negara lain," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya pada Kongres ke-30 HMI di Universitas Pattimura (Unpatti), Kota Ambon, Provinsi Maluku, Rabu.
Presiden menegaskan pembangunan infrastruktur selain untuk meningkatkan perekonomian, juga sebagai perwujudan nyata sila kelima Pancasila, mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pada sambutannya itu, Jokowi menampilkan gambar-gambar kehidupan masyarakat di Papua yang begitu membutuhkan infrastruktur yang telah dinikmati oleh masyarakat di Pulau Jawa.
"Saya berikan sebuah gambaran jalan di Papua. Berjalan 150 kilometer bisa menempuh dua sampai tiga hari. Kalau ada orang menyampaikan infrastruktur tidak penting, lihatlah kondisi seperti ini," tuturnya.
Selain itu, Presiden juga mengatakan Indonesia memiliki modal besar untuk menjadi pemimpin di dunia.
"Kita punya modal besar menjadi pemimpin. Islam Indonesia adalah yang moderat, bertoleransi, dan terbuka untuk kemajuan. Kita punya bukti bahwa nusantara kokoh dan bersatu, negara Muslim yang sukses berdemokrasi, dan memiliki insan yang hebat, yang memperjuangkan keadilan," kata Presiden.
Bangun SDM
Presiden mengungkapkan upaya pembangunan bangsa Indonesia masih panjang dengan tantangan dan persaingan di tataran global yang terus menanti.
Oleh karena itu, bangsa Indonesia dituntut untuk terus meningkatkan kualitas dan kapabilitas dalam menghadapi persaingan global.
"Tidak ada jalan lain selain meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, berakhlak mulia, cerdas, inovatif, dan solutif. Saya tahu ini bukan tugas ringan," kata Jokowi.
Selain pembangunan infrastruktur, Presiden menjelaskan pemerintah juga terus membangun kualitas SDM melalui program bantuan sosial yang juga merupakan nilai dari keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Kita ingin membangun Indonesia yang lebih adil. Kartu Indonesia Pintar (KIP) menjamin semua anak bisa bersekolah, sudah kita berikan kepada 18 juta anak. Kartu Indonesia Sehat (KIS) menjamin semua warga untuk mengakses layanan kesehatan, sudah diberikan kepada 92 juta warga," jelas Jokowi.
Sejumlah pejabat yang turut hadir dalam acara itu adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi M Nasir, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Maluku Said Assagaff, serta tokoh senior KAHMI Akbar Tanjung dan Ketua Umum Pengurus Besar HMI Mulyadi Tamsir.
Selain itu, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang dan Ketua Umum PPP Romahurmuziy juga menghadiri acara tersebut.
Pewarta: Joko Susilo dan Bayu Prasetyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018