"Ini merupakan bagian dari upaya kami mendukung pemerintah dalam mewujudkan target prestasi di Asian Games 2018," kata Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman dalam keterangan resmi yang diterima media di Jakarta, Selasa.
Tono Suratman dan tim yang datang secara langsung ke Korsel secara resmi menandatangani nota kesepahaman pembinaan atlet dengan Gubernur Provinsi Chungcheongbuk-do, Si Jong Lee. Setelah itu, mereka melakukan mengunjungi NationalTraining Center Korsel di Jincheon.
National Training Center yang dikunjungi oleh KONI Pusat ini merupakan yang terlengkap dan terbesar di dunia. Keberadaan lokasi ini menggantikan Training Center yang berada di Tuerung. Bangunannya sendiri dengan kapasitas 1.150 orang dan mengakomodir 37 cabang olahraga.
Cabang olahraga yang bisa menjalani pemusatan latihan di lokasi tersebut di antaranya adalah taekwondo, bulu tangkis, atletik, anggar, renang dan lainnya. Selain itu juga didukung fasilitas indoor dan outdoor berikut dengan pusat sport science dan sport medicine.
Terkait dengan bentuk kerja sama, kata Tono mengatakan salah satunya adalah mengirimkan atlet Indonesia ke Korsel. Apalagi Negeri Ginseng ini dikenal sebagai salah satu negara kuat dan memiliki prestasi gemilang dibidang olahraga.
"Kami segera melakukan koordinasi dengan pemerintah terkait dengan aplikasi hasil kerja sama dengan Korsel," kata Tono Suratman menambahkan.
KONI Pusat bersama pemerintah dalam hal Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memang bersinergi untuk pencapaian prestasi tertinggi di Asian Games 2018. Adapun tugas KONI sendiri adalah membantu pemerintah dalam mewujudkan target yang ditetapkan.
Selama di Korsel tidak hanya kerja sama pembinaan yang didapat. Namun, Indonesia juga ditawari menjadi tuan rumah Martial Art Championship 2021 oleh Presiden World Martial Art Mastership Committe, Si Jong Lee.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018