Jakarta (ANTARA News) -Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun rumah susun Hybrid di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara sebagai tempat penataan di kawasan kumuh.
Rusun hybrid akan memiliki lima sampai enam lantai dan akan digunakan untuk menggantikan rumah-rumah yang kumuh miskin (Kumis) dan kumuh Padat (Kupat).
"Rusun yang Hybrid yang tingginya lima sampai enam lantai saja untuk menggantikan rumah warga yang kumis dan kupat serta rentan terhadap permasalahan sosial dan kebakaran," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno di Jakarta Pusat, Selasa.
Selama ini penataan kawasan kampung kumuh, warganya direlokasi ke rusun yang jauh. Dengan rencana pembangunan rusun hybrid tersebut, maka pemindahan tidak secara terstruktur terhadap masyarakat.
Kawasan rusun hybrid akan dibangun fasilitas air bersih dan sanitasi. Wagub akan menunjuk PAM Jaya, Palyja dan PAL untuk mencukupi kebutuhan air bersih. Dan lokasi pertama yang akan dibangun rusun Hibrid yakni di RW 17, Penjaringan.
"Yang menonjol adalah ini tidak ada pemindahan secara terstruktur terhadap masyarakat. Mereka tetap ada tinggal disana, mereka dibangunkan fasilitas disana yang mudah-mudahan bisa diberikan kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup mereka lebih sejahtera," kata Sandiaga.
Kawasan rusun hybrid akan disiapkan fasilitas pendidikan hingga peluang usaha yang dibutuhkan warga.
"Jumlah unit rusun Hibrid, akan dibangun tergantung kebutuhan kawasan tersebut, sehingga jumlah unit akan disesuaikan dengan berapa yang dibutuhkan warga. Dengan program ini, diharapkan secara perlahan dapat menata kawasan yang kumuh padat dan kumuh miskin," kata Wagub.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018