"Dalam panen raya yang dilakukan ini saya sangat bangga sebab hasil dari penerapan teknologi Hazton membuat produktivitas petani meningkat signifikan," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Selasa.
Menurutnya pemerintah pusat terus memberikan dukungan kepada petani berupa alat dan mesin pertanian. Selain itu pihaknya akan terus bekerjasama dengan TNI untuk pedampingan.
"Kemudian kepada pihak terkait juga akan terus kita kerjasamakan termasuk penyuluh pertanian. Pencapaian yang ada tentu tidak terlepas dari pihak lainnya selain kerja keras petani itu sendiiri," kata dia.
Kembali ia menambahkan bahwa keberhasilan upaya khusus (Upsus) sangat ditentukan oleh penyuluh dan Babinsa.
"Bagaimana penyuluh dan Babinsa melakukan gerak tanam serempak, bagaimana panen serempak, bagaimana mengendalikan hama. Juga bagaimana mengamankan agar distribusi sarana dan prasarana termasuk juga benih juga aman. Peran semuanya merupakan peran sinergisme yang harus kita bangun terus menerus dan akan lanjutkan," jelas dia.
Ia berharap kepada petani agar program yang sudah berhasil meningkatkan hasil pertanian terus dilanjutkan dan dimaksimalkan.
"Tentunya kegiatan produksi Hazton ini agar dapat dilanjutkan oleh petani. Hal yang menjadi kendala kita sempurnakan. Petani juga harus membangun kelembagaan ekonomi petani," pesannya.
Sementara itu Kepala UPT Dinas Pertanian Kecamatan Tebas, Suliati menyebutkan bahwa teknologi Hazton merupakan program yang telah terbukti meningkatkan hasil pertanian.
"Kami pernah mengadakan pengujian bahwa dengan hazton bisa menghasilkan 12 ton per hektare. Kemudian dengan perlakuan petani sebagaimana biasanya ada yang bisa menembus 8 ton per hektare. Untuk petani dengan perlakuan biasa-biasa, bisa mencapai 4 - 6 ton per hektare," jelas dia.
Pewarta: Dedi
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018