Kutacane, Aceh Tenggara (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, kedua satelit yang digunakan memantau titik panas ternyata tidak mendeteksi adanya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh.
"Dari kemarin (Senin, 12/2), hingga sore ini, tak terdapat titik panas di Aceh," ucap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Blangbintang, Aceh, Zakaria melalui sambungan telepon di Kutacane, Selasa.
Ia menerangkan, tidak terdeteksi titik panas tersebut akibat lapisan atmosfer, terutama di wilayah permukaan provinsi paling Utara di Sumatera ini tertutup dengan awan.
Kondisi itu, lanjutnya, telah mengakibatkan tidak berfungsi sensor modis yang dihasilkan dengan menggunakan satelit Terra dan satelit Aqua oleh pihaknya.
Padahal kedua satelit ini akan memantau setiap saat perubahan anomali suhu di satu wilayah, seperti bila terjadi peningkatan suhu udara pada satu tempat hingga mencapai 40 derajat Celcius atau lebih.
"Ini kelemahan lain dari sensor modis baik Terra maupun Aqua, jika tertutup awan. Maka peran masyarakat untuk turut bersama-sama menjaga dan melapor kepada pihak yang berwajib, jika melihat karhutla," tutur Zakaria.
Dilaporkan kemarin, sekitar tiga hektare lahan kebun kelapa sawit di tanah bergambut di Desa Alue Siron, Kecamatan Tadu Raya, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh terbakar hingga menimbulkan asap tebal.
Komandan Kodim 0116/Nagan Raya, Letkol Kav Moch Wahyudi, menyebutkan personel TNI telah dikerahkan ke lokasi dan hanya berhasil memadamkan sebagian titik api pada lahan bergambut itu.
"Pada Senin (12/2) pukul 18.00 WIB, Babinsa bersama masyarakat hanya dapat memadamkan sebagian api dengan alat seadanya, menggunakan ranting pohon, namun hingga saat ini di lokasi masih ada asap sisa dari kayu terbakar," ucapnya.
Wahyudi menyampaikan, Danposramil dan Babinsa Posramil Tadu Raya bersama masyarakat sampai di lokasi dan menemukan lokasi lahan kebun sawit yang terbakar tersebut yang diperkirakan luasnya tiga hektare itu pada pukul 17.20 WIB.
Personel yang terlibat dalam penanganan kebakaran lahan kebun sawit milik Jul (48) tersebut, berjumlah tiga orang serta dibantu lima masyarakat, operasi pemadaman api secara manual itu di pimpin Danpos Ramil Tadu Raya, Serma Julmiansyah.
"Dikarenakan waktu sudah terlalu sore untuk masuk ke lokasi yg lebih jauh dan minimnya peralatan yang tersedia, maka untuk pengecekan lokasi titik api akan dilanjutkan besok pagi," katanya lagi.
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018