Jakarta (ANTARA News) - Produsen China belakangan sangat agresif untuk berebut pasar smartphone di Indonesia. Country Manager Indonesia, Australia, New Zealand and Pacifics Island HMD Global, Mark Trundle, menanggapinya dengan santai.


"Mereka membuat hidup saya susah," kata Mark sambil tertawa kepada para awak media usai peluncuran Nokia 8 di Jakarta, Selasa.


"Menurut saya kompetisi datang dari ekosistem, dan pasar terus bergeser dari 5 hingga 10 tahun lalu. Kekuatan kami adalah dengan kemitraan," sambung dia.


Salah satu kemitraan yang dibangun HMD Global sebagai pemegang lisensi eksklusif untuk ponsel dan tablet Nokia adalah membangun kerjasama dengan Foxconn.


Sementara itu, di Indonesia, HMD Global, yang terbilang baru dalam menghadirkan smartphone Android ketimbang vendor China lainnya, menggandeng PT Sat Nusapersada untuk memenuhi peraturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).


Mark mengatakan bahwa saat ini Nokia telah memenuhi peraturan pemerintah 30 persen TKDN yang diwujudkan tidak hanya dari hardware, namun juga software di mana HMD Global membekali dua aplikasi dalam Nokia 8.


(Baca juga: Nokia 8 resmi meluncur ke pasar Indonesia)


Untuk merebut pangsa pasar smartphone di Indonesia, Mark menghadirkan lebih banyak pilihan smartphone di berbagai lini, salah satunya flagship Nokia 8 yang diluncurkan hari ini.


Selain flagship, diakui Mark, HMD Global juga akan memboyong feature phone ke Indonesia tahun ini. Sayangnya, dia enggan mengungkap ponsel apa saja dan kapan ponsel murah tersebut akan mendarat di Tanah Air.


"Tentu saja kami tertarik untuk menghadirkannya (feature phone). Tapi kami tak bisa memberikan rinciannya sekarang," ujar Mark.


(Baca juga: Lima ponsel yang wajib dinanti tahun 2018)

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018