Jakarta (ANTARA News) - Teknologi pertanaman padi Largo Super yang dikembangkan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian mampu meningkatkan produktivitas tanaman hingga 100 persen.
Kepala Balitbangtan Muhammad Syakir di Jakarta, Selasa mengatakan, hasil pengkajian Largo Super di Desa Banjareja, Kecamatan Puring, Kebumen yang menjadi lokasi percontohan awal teknologi ini, peningkatan produktivitas terlihat sangat menggembirakan.
"Dengan teknologi Largo Super produksi padi gogo dapat mencapai 7,9 ton/Ha meningkat hampir 100 persen dari sebelumnya yang hanya di kisaran 4 ton/Ha," katanya.
Largo berasal dari kata "Larikan Gogo" yang merupakan sistem tanam di lahan kering secara larikan, tambahnya, model ini mengikuti keberhasilan sistem jajar legowo super (Jarwo Super) yang sudah terlebih dahulu dikembangkan untuk lahan sawah.
Teknologi Largo Super diciptakan untuk mendukung optimalisasi pemanfatan lahan sub optimal sebagai sumber penghasil pangan kedepan.
Selain lahan rawa, daerah sub optimal yang memiliki potensi besar untuk pengembangan tanaman pangan adalah lahan kering.
Indonesia memiliki 3,5 juta hektar lahan kering yang belum termanfaatkan, selain itu di sela tanaman perkebunan masih tersedia 2 juta hektar per tahun yang juga bisa dikembangkan untuk pangan.
"Potensi yang sangat besar ini tentu memerlukan inovasi teknologi produksi yang adaptif terhadap berbagai masalah di lahan kering seperti kekeringan, kekurangan unsur hara hingga hama penyakit," katanya.
Hal itulah yang melatarbelakangi diluncurkannya paket teknologi Largo Super oleh Badan Litbang Pertanian di Kebumen, Senin (12/2).
"Setelah selama ini kita konsentasi pada lahan sawah dengan peningkatan indeks pertanaman, kedepan kita akan konsentrasi untuk pemanfaatan lahan kering sebagai sumber padi," katanya.
Syakir mengatakan, Balitbangtan berkomitmen untuk mengoptimalkan seluruh potensi baik lahan sub optimal serta pemanfaatan lahan di bawah naungan tanaman perkebunan untuk budidaya tanaman pangan dengan menyiapkan teknologi yang diperlukan.
"Teknologi kita siapkan supaya produktivitas tinggi dan petani mendapat keuntungan yang besar, karena hakikatnya pembangunan pertanian di Indonesia adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan petani," ujar Kabalitbangtan.
Largo Super merupakan paket teknologi yang memiliki komponen antara lain penggunaan varietas unggul padi gogo potensi tinggi seperti Inpago 8, Inpago 9, Inpago 10.
Selain itu, sistem pertanaman dengan model larikan 2:1 yaitu dengan memberi satu lajur terbuka dari setiap dua larik pertanaman.
Pengolahan dan pembenahan tanah dengan biodekomposer, pemakaian pupuk hayati yang berimbang serta penggunaan alat dan mesin pertanian sejak pengolahan tanah, tabur benih, penyiangan gulma hingga panen.
Dengan teknologi Largo Super ini, tambahnya, budidaya padi gogo berpeluang menghasilkan padi gogo organik yang akan meningkatkan nilai tambah hasil panen.
"Di Kebumen ini berpotensi untuk menghasilkan padi gogo organik, serta telah dicoba di bawah tegakan tanaman kelapa, sehingga diharapkan bisa direplikasi oleh seluruh agroekosistem lahan kering yang ada di Indonesia," katanya. (Ybh)
Pewarta: Subagyo
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018