"Pada pukul 11.00 waktu Singapura tadi dilakukan pengecekan hasil operasi kemarin. Secara umum dokter menyampaikan hasil operasi kemarin baik," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Selasa.
Operasi tambahan itu disebabkan terdapat kondisi belum maksimalnya pertumbuhan selaput mata kiri bagian tengah setelah dilakukan pemeriksaan dan konsultasi antara dokter ahli Singapura dan Inggris.
"Operasi yang dilakukan di mata kiri adalah dengan cara memindahkan selaput gusi yang pada operasi sebelumnya telah ditempelkan untuk menutupi area tengah yang kemarin pertumbuhan selnya kurang baik," kata Febri.
Selain itu, kata Febri, dilakukan juga operasi tambahan, yaitu operasi penggantian implan dikarenakan saat pemindahan jaringan selaput gusi, implan harus ikut pindah posisi dan diganti untuk menjaga atau pemeliharaan saluran glaukoma.
"Hasil kontrol setelah operasi adalah kondisi kedua mata secara umum dalam keadaan baik. Suplai darah ke jaringan mukosa atau mata baik dan diharapkan jaringan dapat tumbuh dengan baik. Perlu dikontrol kembali besok sore dan satu minggu kemudian," ungkapnya.
Ia juga mengatakan setelah operasi tambahan itu, Novel juga diberikan tambahan obat minum antibiotik selain obat tetes mata.
Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara motor pada 11 April 2017 seusai sholat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya.
Mata Novel pun mengalami kerusakan sehingga ia harus menjalani perawatan di Singapura sejak 12 April 2017.
Namun, 10 bulan pasca penyerangan itu, pelaku penyerangan terhadap Novel belum terungkap.
Novel adalah salah satu penyidik senior KPK yang antara lain menangani kasus korupsi dalam pengadaan KTP-elektronik (KTP-e).
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018