Denpasar (ANTARA News) - Wisatawan India yang menikmati panorama alam serta keunikan seni budaya Bali selama tahun 2017 tercatat 272.761 orang, meningkat 85.410 orang atau 45,59 persen dibanding tahun sebelumnya tercatat 187.351 orang.
Wisatawan sebagian besar datang melalui Bandara Ngurah Rai dengan menumpang pesawat yang terbang langsung dari negaranya dan hanya 2.084 orang melalui pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Adi Nugroho di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan, wisatawan India berliburan ke Bali menempati peringkat ketiga setelah China dan Australia yang memberikan kontribusi sebesar 4,79 persen dari total wisman ke Bali sebanyak 5,69 juta orang selama 2017, meningkat 769.802 orang atau 15,62 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 4,92 juta orang.
Dari sepuluh negara terbanyak memasok turis ke Bali, delapan negara di antaranya mengalami peningkatan yang signifikan dan dua negara mengalami penurunan yakni Australia 4,21 persen dan Malaysia 5,15 persen.
Adi Nugroho menambahkan, kedelapan negara yang masyarakatnya semakin banyak ke Bali, selain China dan India, juga Jepang meningkat 7,69 persen, Inggris 10,07 persen, Amerika Serikat 12,11 persen, Perancis 7,61 persen, Jerman 15,11 persen dan Korea Selatan 15,45 persen.
Meningkatnya kunjungan wisatawan India ke Bali berkat adanya persamaan seni budaya dan agama Hindu yang tumbuh dan berkembang di Pulau Dewata.
Demikian juga adanya hubungan kerja sama yang semakin baik antara Pemerintah Indonesia dengan India, khususnya Bali, sehingga mampu mendorong bertambah ramai wisatawan asal Negeri Ramayana menikmati panorama alam serta keunikan seni budaya Bali serta adanya teransportasi udara yang lancar.
Maskapai penerbangan Garuda Indonesia sejak akhir Januari 2018 juga membuka rute penerbangan langsung Bali-Mumbai India, mengingat potensi pasar wisata nagara tersebut ke Bali yang sangat besar.
Pembukaan rute potensial itu, menurut Direktur Kargo sekaligus membawahi pengembangan rute internasional
Garuda Indonesia Sigit Muhartono diharapkan mendukung target pendapatan perusahaan BUMN itu pada tahun 2018 yang diproyeksikan mencapai 14,5 persen, meningkat jika dibandingkan dengan pada 2017.
Pewarta: I Ketut Sutika
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018