Chicago (ANTARA News) - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange "rebound" menjadi ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena dolar AS melemah.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April, naik 10,70 dolar AS atau 0,81 persen, menjadi berakhir di 1.326,40 dolar AS per ounce.
Indeks dolar AS, sebuah ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun 0,18 persen menjadi 90,21 pada pukul 18.10 GMT.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar AS turun maka emas berjangka akan naik.
Saham-saham AS berada dalam suasana pemulihan pada perdagangan Senin (12/2), menyusul penurunan tajam pekan lalu. Dow Jones Industrial Average naik 393,19 poin atau 1,63 persen pada pukul 18.20 GMT, sehingga membatasi kenaikan emas, aset "safe haven" bagi para investor.
Pasar akan mengamati data harga-harga konsumen Januari yang akan dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Rabu (14/2), untuk melihat tren inflasi, faktor kunci yang akan dipertimbangkan oleh Federal Reserve ketika mereka memutuskan kemungkinan kenaikan suku bunga pada Maret.
Departemen Tenaga Kerja mengumumkan awal bulan ini bahwa 200.000 pekerjaan baru diciptakan pada Januari, yang mencerminkan ekspansi ekonomi berkelanjutan.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 43,1 sen atau 2,67 persen, menjadi menetap di 16,57 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan April naik 11,30 dolar AS atau 1,18 persen, menjadi ditutup pada 972,80 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018