Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyarankan pemusatan pelatihan cabang olahraga dayung pindah dari Pangalengan, Kabupaten Bandung ke Waduk Jatiluhur, Purwakarta, menyusul kecelakaan yang terjadi pada atlet Dewi Yuliawati.
"Mungkin pelatnas dayung tidak harus di sana. Mereka bisa berlatih di Jatiluhur biar pelatnas dayung terpusat di sana dan saya bisa lebih memantau," kata Menpora di Jakarta, Senin.
Menpora mengatakan Dewi Yuliawati yang tersetrum saat berlatih di Situ Cileunca, Pangalengan, merupakan murni kecelakaan karena ada kabel listrik yang berada di sekitar lokasi latihan atlet dayung.
"Ketika air pasang, lintasan latihan dayung itu terkena kabel. Kemarin, air pasang karena turun hujan beberapa hari," kata Menpora.
Menpora telah menyampaikan kepada pengurus cabang olahraga dayung terkait kabel listrik yang rendah dan berdekatan dengan lokasi latihan atlet. "Mereka bilang kabel itu sudah standar. Ternyata, air pasang karena hujan. Tapi, kejadian itu murni kecelakaan," katanya.
Sebelumnya, Dewi Yuliawati dan sejumlah atlet dayung lain terkena korsleting listrik saat berlatih di Pangalengan, Jawa Barat, pada Minggu (11/2). Mereka lantas dirawat di rumah sakit di Bandung.
Sementara, pelatih pelatnas dayung Agus Budi Aji mengatakan hanya atlet DKI Jakarta Dewi Yuliawati yang terimbas kecelakaan listrik.
"Kami sudah memberitahu kepada Dewi untuk berhati-hati ketika berlatih karena ada kabel listrik. Saat ini, Dewi masih dalam tahap penyembuhan karena dia menderita sakit pinggang," kata Agus.
Agus mengatakan Dewi masih tahap berlatih tujuh kali seribu meter sebelum terjadi kecelakaan itu. "Pada putaran pertama dan kedua, dia masih mengikuti arahan pelatih. Tapi pada putaran ketiga, dayung Dewi tersangkut kabel listrik dan dayung perahu Dewi terguling, lalu meledak," kata Agus.
Agus mengaku langsung menghubungi para pelatih yang berada di start untuk menghentikan latihan dan memberikan pertolongan kepada Dewi.
Kabel listrik di lokasi pelatnas dayung di Pangalengan, lanjut Agus, berada melintang di atas permukaan air sehingga dekat dengan kepala atlet. "Kebetulan cuaca dalam beberapa hari terakhir sehingga debit air meninggi. Jika debit air normal, jarak kabel masih cukup jauh dari kepala atlet," ujar Agus.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018