Vivi mencuri perhatian penonton dengan koleksi abayanya dengan harapan bisa memanfaatkan kesempatan di pasar berkembang untuk mode muslim.
Pada September, dia memamerkan gaya khasnya dalam sebuah pertunjukan bersama desainer lain dari tanah air. Acaranya berlangsung sukses hingga dia terbang ke New York untuk meningkatkan bisnisnya.
“Senang sekali!” ungkap Vivi di balik panggung setelah dikerumuni teman-teman dan keluarganya, berswafoto bersama blogger stylish AS yang mengagumi gaya busana Islam yang modis meskipun mereka bukan muslim.
“Sebetulnya, saya punya banyak klien di sini,” katanya.
Baca juga: Vivi Zubedi terbangkan kain Sasirangan ke New York Fashion Week
Produk khas Vivi adalah abaya, yakni busana hitam berlengan panjang untuk perempuan muslim yang tertutup dari atas sampai bawah.
Namun, yang dia tampilkan bukan abaya pada umumnya.
Abaya koleksi Vivi berbahan mewah dengan emboss yang berkelap-kelip di bawah cahaya, dan mutiara di sekeliling leher, lengan dan bagian pinggul yang acak memunculkan kesan tradisional dipadukan dengan jaket kulit hitam sebagai atasan.
“Menurut saya pertunjukannya luas biasa,” kata blogger AS sekaligus penata gaya Dyandra Raye kepada AFP.
“Saya mau memakai semuanya! Saya sangat dramatis menyukainya!,”
Penulis fashion Kristen Martin mengamini, tamu lainnya yang hadir dengan busana menawan – sebagian di antaranya mengantre di luar di tengah hujan.
“Saya sangat menyukainya. Saya rasa penting bagi kita untuk menerima kebudayaan satu sama lain,” kata Martin.
Baca juga: Vivi Zubedi ungkap nasib pengrajin kain tradisional
Sejak Vivi membuat label eponymous pada 2011, mode pakaian tertutup, yang dirancang khusus untuk wanita Muslim, modern dan religius menjadi pemikat karena para periset memperhatikan potensi konsumen di komunitas konservatif di seluruh dunia.
Dolce dan Gabbana telah memproduksi koleksi hijab dan abaya. Pada 2016, Burberry memproduksi koleksi Ramadhan pertama dan merek asal Jepang Uniqlo telah pindah ke pasar pakaian tertutup.
Nike juga menghasilkan jilbab untuk atlet wanita Muslim. Rumah mode AS DKNY, Tommy Hilfiger dan Oscar de la Renta, serta raksasa Spanyol Zara dan Mango, semuanya telah memproduksi koleksi Ramadhan.
Pada Kamis, raksasa ritel AS Macy's akan mulai menjual pakaian tertutup yang mencakup pakaian, atasan dan jilbab, yang dibuat oleh seorang wanita yang berjuang untuk menemukan pakaian setelah dia masuk Islam.
Dengan membuat pengumuman bulan ini, Cassandra Jones, wakil presiden senior Macy's Fashion, mengatakan bahwa koleksinya akan membantu raksasa ritel tersebut untuk lebih baik melayani pelanggan dengan mode pakaian tertutup.
Vivi dengan antusias menyambut langkah tersebut.
"Itu adalah proyek yang brilian," katanya kepada AFP tentang inisiatif Macy.
"Sekarang ada banyak orang yang mencari pakaian tertutup dan pakaian itu tidak hanya untuk orang hijabi atau orang Muslim, tapi juga untuk semua orang,” ujar Vivi.
Setelah pertunjukan bersama pada September, Vivi mengatakan bahwa dia menarik perhatian dari pembeli di Dubai, Hong Kong dan Amerika Serikat.
Ambisi Vivi selanjutnya adalah membuka toko untuk pelanggan luar negeri, yang saat ini hanya bisa membeli barang dagangannya secara online.
"Di mana saja, tapi di luar Indonesia. Department Store akan jadi tempat sempurna,” kata perancang yang berbasis di Jakarta ini. Demikian AFP.
Penerjemah: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018