CEO dan Founder Gojek Nadiem Makarim mengungkapkan akan menggunakan dana ini untuk menyediakan layanan lebih baik lagi konsumen, salah satunya dengan memperluas layanan ke Papua.
"Dalam enam hingga 12 bulan ke depan," ujar Nadiem dalam temu media di Jakarta, Senin.
Rencana itu disambut baik oleh Presiden Direktur PT Astra International Prijono Sugiarto yang siap membantu Gojek mengeksekusi rencana tersebut.
"Main dealer kami kuat di sana (Papua), nanti bagaimana kita bekerjasama. 4000 AHAS Service Center yang tersebar di Indonesia membantu meringankan tugas Gojek," kata Prijono.
President Gojek Andre Sulistyo menyebut rencana tersebut sebagai usaha memperkuat bagian offline dari strategi bisnis Online to Offline (O to O) yang diusung Gojek.
Baca juga: Cerita Astra International tertarik dengan Gojek
Rencana ini didukung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Dia berharap bisnis Gojek dapat merambah seluruh Indonesia.
"Untuk infrastrukturnya Palapa Ring di Indonesia Timur akhir tahun selesai dibangun. Pemerintah harus melakukan infrastruktur," kata Rudiantara.
"Pokoknya Palapa Ring sudah beroperasi insya Allah Gojek akan ada di sana," sambung dia.
Lebih dari itu, Nadiem mengatakan pendanaan ini akan difokuskan Gojek untuk lebih membantu memfasilitasi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
"Kalau mereka susah usahanya, Gojek akan menciptakan platform agar micro entrepreneur bisa meningkatkan penghasilannya dengan memberi layanan kepada middle to upper consumer di aplikasi kami," kata Nadiem.
"Inovasi ini kami gabungkan sehingga orang yang mampu dan perlu penghasilan bisa terhubung," lanjut dia sembari mengungkapkan bahwa investasi itu akan digunakan untuk mempercepat inovasi perusahaan.
"Sehingga akan berguna bagi driver, merchant, dan memberikan teknologi yang memberi nilai tambah bagi user kami," ujar Andre.
Baca juga: Astra investasi Rp2 triliun di Gojek
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018