Dampak tabrakan yang terjadi di negara bagian Assam, Sabtu malam, itu merusak mesin, tetapi tidak mencederai penumpang, demikian disampaikan juru bicara kereta api regional PJ Sharma kepada AFP.
Gajah lain terkena luka parah dalam kecelakaan itu, tambahnya.
Gajah-gajah tersebut adalah bagian dari kawanan yang lebih besar yang bermigrasi melalui negara bagian berbukit itu, yang juga tempat rel kereta melintasi jalur perlintasan gajah yang berfungsi sebagai rute transit bagi hewan pengembara itu.
India memiliki hampir 30.000 gajah dan Assam menjadi tempat bagi populasi terbesar spesies hewan yang terancam punah itu.
Otoritas kereta api telah memperkenalkan pembatasan kecepatan di beberapa rute yang ditunjuk sebagai jalur perlintasan gajah. Tidak jelas apakah insiden terbaru itu terjadi di salah satu dari beberapa zona tersebut.
Namun, pembatasan yang telah disosialisasikan itu belum menghentikan terjadinya insiden. Lima gajah mati pada Desember dalam tabrakan kereta api di dekat perkebunan teh di Assam.
Deforestasi dan aktivitas konstruksi di dekat habitat mereka memaksa gajah mengembara lebih jauh untuk mendapatkan makanan, yang seringkali membuat mereka berkonflik dengan manusia.
Diperkirakan 60 ekor gajah mati pada 2017, turun dari jumlah 110 ekor pada 2016.
Banyak kematian disebabkan oleh sengatan listrik, karena para petani memasang pagar listrik di sekitar ladang mereka untuk mengusir hewan liar.
Pewarta: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018