Usai rapat anggota di Lembang mereka berangkat lagi ke Ciater. Kebetulan bus pertama yang penumpangnya banyak dari pada bus lainnya, belum sampai tujuan mereka mengalami kecelakaan
Tangerang, Banten (ANTARA News) - Pemerintah Kota Tangerang Selatan membeberkan beberapa fakta baru di balik kecelakaan matu di Tanjangan Emen, Subang, Jawa Barat, yang menewaskan 27 orang dengan 25 di antaranya adalah penduduk Kota Tangerang Selatan.
Di antara fakta baru itu adalah menyangkut penumpang bus yang mengalami kecelakaan yang disebut mengakut rombongan Koperasi Simpan Pinjam Permata Ciputat, dan rombongan lain yang satu kelompok dengan bus yang mengalami kecelakaan itu.
"Tidak semua anggota koperasi, ada kader Posyandu dan lainnya karena di Tangsel erat sekali keguyupannya mereka sekalian rekreasi," kata Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, Minggu.
Airin juga mengungkapkan fakta lain bahwa berdasarkan informasi yang diperolehnya bahwa bus yang mengalami kecelakaan itu adalah salah satu dari tiga bus rombongan yang tidak seluruhnya mengangkut anggota Koperasi karena ada warga lainnya.
Menurut Airin, bus yang mengalami kecelakaan adalah bus yang pertama jalan, diikuti oleh bus kedua dan ketiga.
Baca juga: Sopir bus kecelakaan Tanjakan Subang bisa jadi tersangka
"Usai rapat anggota di Lembang mereka berangkat lagi ke Ciater. Kebetulan bus pertama yang penumpangnya banyak dari pada bus lainnya, belum sampai tujuan mereka mengalami kecelakaan," kata Airin.
Airin kemudian mengatakan Pemerintah Kota Tangerang Selatan Banten masih menunggu hasil laporan Olah TKP polisi menyangkut kecelakaan bus di Tanjakan Emen itu.
"Untuk penyebabnya, kita masih menunggu laporan resmi dari Polres Subang," kata Airin.
Airin mengaku fokus kepada penanganan korban yang meninggal dan luka-luka, termasuk dua rombongan bus lainnya yang selamat dan kini telah kembali ke Tangerang Selatan.
Lihat juga: Suasana pemakaman massal korban kecelakaan Subang
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018