Beijing (ANTARA News) - Sedikitnya 18 orang tewas dan lebih dari 60 lainnya mengalami luka-luka saat sebuah bus tingkat yang mereka tumpangi terguling di perbukitan Hong Kong, Sabtu (10/2) malam.
Peristiwa tersebut merupakan kecelakaan bus terburuk di Hong Kong dalam 15 tahun terakhir, demikian tulis media lokal.
Pemerintah setempat menggelar operasi kegawatdaruratan dengan mengerahkan puluhan polisi dan petugas penyelamatan untuk menyelamatkan para korban yang masih terperangkap dalam bus tingkat tersebut.
Sebanyak 15 orang pria dan seorang wanita dilaporkan tewas di lokasi kejadian, sedangkan 61 penumpang lainnya dilarikan ke rumah sakit di penjuru kota itu. Sebanyak 10 penumpang dalam kondisi kritis di rumah sakit, sedangkan 15 lainnya luka berat.
Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam Cheng Yuet-ngor bergegas menuju rumah sakit untuk membesuk para korban.
Dia juga menginstruksikan dibentuknya komite independen yang diketuai oleh seorang jaksa untuk melakukan penyelidikan kelaikan bus tersebut.
"Tujuannya adalah untuk memastikan keselamatan dan kelaikan sistem transportasi publik, terutama bus penumpang," kata Lam sebagaimana dikutip South China Morning Post.
Komisaris Polisi Li Chiwai dari Kepolisian Resor New Territories Utara Hong Kong menduga kecelakaan tersebut akibat sopir menambah kecepatan saat bus menuruni lereng perbukitan sehingga kehilangan kontrol yang menyebabkan bus oleng ke kiri.
Menurut dia, petugas akan memeriksa kejiwaan sopir, kecepatan bus, dan faktor mekanik.
Dia menambahkan bahwa pengemudi sedang tidak terkena pengaruh alkohol dan tidak mengalami gangguan kesehatan.
Kendati penyebab kecelakaan tersebut belum diketahui secara pasti, beberapa saksi mata mengungkapkan bahwa bus rute 872 tersebut mengalami selip dalam perjalanan dari Shatin menuju Taipo Centre dengan kecepatan tinggi.
"Dia mengemudikan sangat cepat, cepat sekali, bahkan saat medan jalan menurun," ujar seorang penumpang.
Berdasarkan laporan pihak kepolisian kecelakaan tersebut terjadi pada pukul 18.00 waktu setempat (17.00 WIB) dan pukul 21.30 mereka mengevakuasi para korban.
General Manager Bus KMB So Waikei di lokasi kejadian mengatakan bahwa perusahaannya akan memberikan santunan sebesar 80.000 dolar HK (Rp140 juta) kepada setiap korban luka dan keluarga korban meninggal.
Menurut dia, sopir berusia 40 tahun itu bergabung di perusahaannya sejak 2014 dan bekerja paruh waktu sejak September tahun lalu.
"Tidak ada tanda-tanda dia kelelahan," kata So yang menambahkan bahwa sopir bekerja dalam sif tujuh jam selama empat hari lalu dan pada Sabtu dia baru bekerja satu jam.
So menyatakan bahwa KMB akan melakukan investigasi sendiri yang dipimpin oleh direktur independen perusahaan dan akan melaporkan hasilnya kepada Departemen Perhubungan sebulan setelah kejadian.
Kecelakaan bus terburuk terjadi pada 2003 dengan jumlah korban tewas sebanyak 21 orang saat bus tingkat terjun dari jembatan Tuen Mun, Hong Kong, setelah bertabrakan dengan truk kontainer.
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018