Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Ratusan personel Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin menggelar latihan bertahan hidup saat menghadapi ancaman dengan melibatkan satu unit helikoper NAS-330 Puma dengan sandi "Lancang Kuning-18".
Dalam latihan yang digelar di Danau Buatan Kota Pekanbaru, Sabtu hari ini, disimulasikan sejumlah prajurit TNI AU sedang melakukan patroli menggunakan kapal cepat di laut lepas.
Beberapa saat kemudian, satu unit pesawat musuh melintas sehingga mereka harus berusaha menyelamatkan diri dengan cara membalikkan kapal dan bersembunyi di bawah badan kapal.
Setelah dirasa aman, mereka kembali ke permukaan dengan mengembalikan posisi kapal seperti semula. Tidak lama berselang, satu unit helikopter NAS-330 Puma tiba dan terbang rendah di atas.
Dengan sigap, prajurit yang berada di helikopter menurunkan tali dan langsung menyelamatkan prajurit untuk selanjutnya diterbangkan ke pangkalan militer.
Kepala Penerangan Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin, Mayor Khusus Rizwar, menjelaskan, latihan bertahan hidup bersandi "Lancang Kuning-18" itu digelar sejak Jumat kemarin (9/2).
"Sebelum latihan digelar, seluruh prajurit mendapat pembekalan bagaimana cara bertahan hidup, baik di hutan maupun di laut," katanya.
Sehari sebelumnya, dia menjelaskan latihan dilakukan di dalam hutan. Dalam latihan tersebut, prajurit diarahkan bagaimana cara bertahan hidup di tengah hutan, termasuk memakan semua yang ditemukan saat bersembunyi di rimba.
Komandan Wing 6 Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin, Kolonel Penerbang Radar Soeharsono, selalu direktur latihan menuturkan sebanyak 150 personel terlibat dalam latihan itu.
Sementara itu, Komandan Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin, Marsekal Pertama TNI Age Wiraksono, menuturkan, latihan itu digelar agar prajurit dapat bertahan hidup saat menghadapi kondisi darurat.
Ia menuturkan, pada saat bertugas, tidak tertutup kemungkinan akan menghadapi kondisi darurat yang mengharuskan diri untuk dapat mengatasinya serta mempertahankan hidup.
"Untuk itulah latihan ini dilaksanakan, agar para personel dapat menyegarkan kembali pengetahuan dasar untuk bertahan," ujarnya.
Pewarta: Anggi Romadhoni
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018