Washington (ANTARA News) - Presiden AS, George W. Bush, bertemu dengan Presiden Rusia ,Vladimir Putin, Ahad, guna berusaha menangani hubungan kedua negara yang tegang, terutama sehubungan dengan rencana AS menempatkan pertahanan rudal di Eropa Timur dan perbedaan mengenai cara menangani ambisi nuklir Iran. Kedua pemimpin bertemu dalam suasana santai di ranch di pantai milik orang tua Bush di Kennenbunkport, Maine, selama dua hari pembahasan dengan tujuan meningkatkan hubungan yang telah merosot ke tingkat paling rendah sejak berakhirnya Perang Dingin. Putin keluar dari helikopter presiden AS bersama mantan presiden George Bush, ayah dari presiden saat ini. Bush tua menjadi tuan rumah pertemuan di kediaman musim panasnya. Putin menyerahkan bunga ke Ibu Negara Laura Bush dan mantan ibu negara Barbara Bush. Putin dan presiden serta mantan presiden Bush berpose bersama bagi jurukamera, mereka semua memakai jaket yang menutupi baju kerah terbuka, dan tak lama kemudian ketiganya naik perahu bersama di perairan Atlantik. Bush muda telah menjadi tuan rumah beberapa pemimpin di ranch pribadinya di Teksas. Putin adalah yang pertama diterima di Kennenbungport selama hampir enam setengah tahun Bush memangku jabatan. Rencana AS untuk menggelar sistem pertahanan rudal di Republik Ceko dan Polandia telah membuat marah Moskow dan menyulut perdebatan panas antara kedua pihak. Kremlin memandang sistem itu sebagai ancaman bagi keamanan nasionalnya, sedangkan Washington berkeras sistem pertahanan rudal tersebut ditujukan untuk "menanggulangi potensi ancaman rudal balistik Iran". Penggelaran itu diduga menempati posisi atas dalam acara pertemuan, selain penolakan Iran untuk mematuhi tuntutan Dewan Keamanan (DK) PBB agar menghentikan kegiatan pengayaan uranium dan membeberkan kegiatan nuklirnya. Bush dan Putin juga berbeda pendapat mengenai rencana PBB untuk memberi Kosovo kemerdekaan dari sekutu lama Rusia, Serbia. Tak harapkan terobosan Gedung Putih dan Kremlin meremehkan dugaan bahwa kedua pemimpin tersebut akan mencapai terobosan besar selama pertemuan itu, yang ditancang sebagai pembahasan terbuka mengenai perbedaan pendapat mereka. "Saya ingin mengingatkan agar (orang) tak mengharapkan pengumuman baru yang agung," kata jurubicara Gedung Putih, Tony Snow, pekan lalu. "Ini pada kenyataannya adalah kesempatan bagi kedua pemimpin untuk berbicara secara jujur dan terbuka satu-sama-lain." Dalam suatu taklimat telefon dengan sejumlah wartawan, jurubicara Putin Dmitri Peskov juga mengingatkan, "Kami lebih suka untuk tidak mengharapkan terobosan apa pun." Bush ingin tameng rudal untuk melindungi diri dari kemampuan rudal dan nuklir Iran yang meningkat, tapi Rusia memandang sistem tersebut sebagai ancaman terhadap simpanan rudal nuklirnya sendiriyang dapat mengimbangi keseimbangan senjata, dan tak sependapat dengan AS mengenai ancaman Iran. Putin, yang berusaha meredakan ketegangan, awal bulan ini menanggapi dengan mengajukan tawaran kepada Bush yang meliputi penggunaan tempat radar Rusia di Azerbaijan, dan bukannya membiarkan Washington membangun kesatuan tempur baru di Republik Ceko. Bush belum secara resmi menanggapi atau menampik usul itu, tapi Menteri Pertahanan AS Robert Gates telah mengatakan tempat di Gabala, Azerbaijan, tak dapat menjadi pengganti sistem AS tersebut. Para pejabat Rusia telah memperingatkan bahwa penolakan bagi tawaran kompromi Putin akan menambah kuat pandangan Kremlin bahwa rencana rudal AS benar-benar dirancang terhadap pertahanan Rusia. "Itu akan mencuatkan tandatanya lebih banyak dalam hal sasaran sesungguhnya sistem tersebut," kata Peskov, seperti dilansir DPA. "Kami tak melihat ancaman dari Iran saat ini." (*)
Copyright © ANTARA 2007