Kudus (ANTARA News) - Bencana banjir dan tanah longsor sepanjang sepekan terakhir ini melanda puluhan desa di tujuh kecamatan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang mengakibatkan puluhan rumah rusak dan ribuan rumah tergenang banjir.
"Bencana banjir yang terjadi pada tanggal 5 Februari 2018 terjadi di 17 desa yang tersebar di lima desa," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus Atok Darmo Broto di Kudus, Jumat.
Jumlah rumah warga yang terkena dampak banjir, kata dia, mencapai ribuan rumah, karena ada yang berdampak hingga di semua rukun tetangga maupun hanya separuhnya.
Ia mencontohkan, di Desa Bulung Cangkring, Kecamatan Jekulo rumah warga yang terdampak terjadi di semua rumah penduduk yang tersebar di RT 4 dan 2 RW 8 serta RT 4 dan 2 RW 9.
Hanya saja, lanjut dia, genangan banjir yang sebelumnya melanda puluhan desa, saat ini sudah surut.
Penyebab banjir sebelumnya, kata dia, ada yang disebabkan karena jebolnya tanggul sungai yang terjadi di dua titik, yakni di Desa Hadiwarno, Kecamatan Mejobo dan Desa Sadang, Kecamatan Jekulo.
Untuk tanggul sungai di Desa Hadiwarno, kata dia, sudah diperbaiki dengan menumpuk karung plastik yang diisi material tanah maupun pasir.
Sementara di Desa Sadang, kata dia, belum selesai seluruhnya, karena masih menunggu material tanah yang hingga kini belum tersedia.
"Mudah-mudahan, bisa tuntas secepatnya agar banjir tidak kembali muncul," ujarnya.
Selain bencana banjir, di Kabupaten Kudus juga dilanda bencana tanah longsor yang terjadi di lima desa, yakni di Desa Japan (Kecamatan Dawe), Desa Kedungsari, Menawan dan Rahtawu (Kecamatan Gebog) dan yang terbaru di Desa Ternadi, Kecamatan Dawe.
Bencana tanah longsor di empat desa, kata dia, terjadi pada tanggal 5 dan 8 Februari 2018.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018