"Tidak ada diskusi mengenai plan B, karena rencananya tetap di Bali," kata Press Secretary External and Corporate Relations Bank Dunia David M Theis dalam pemaparan di Jakarta, Jumat.
Theis mengatakan telah mendapatkan sejumlah update terbaru dari pemerintah mengenai perkembangan Bali sebagai tuan rumah IMF-WB.
Dalam diskusi tersebut, kata Theis, pemerintah memastikan telah menyiapkan fasilitas yang memadai untuk acara tahunan mulai dari transportasi hingga akomodasi di Nusa Dua.
Untuk itu, ia menyakini Bali bisa menjadi tuan rumah yang baik bagi ribuan tamu yang terdiri atas pejabat penting dalam bidang ekonomi, investor maupun pelaku LSM.
"Tidak ada masalah perimeter keamanan dan fasilitasnya bagus sekali. Berbagai acara seminar dan diskusi terkait kondisi ekonomi bisa tetap berlangsung," kata Theis.
Ia memastikan pertemuan tahunan kali ini bisa menjadi momentum yang bagus bagi Indonesia untuk memaparkan sejumlah keberhasilan dalam bidang ekonomi dalam beberapa tahun terakhir.
Terkait potensi terjadinya erupsi Gunung Agung, Theis menambahkan pemerintah juga telah menyiapkan sejumlah persiapan dan antisipasi sebagai mitigasi krisis.
"Mereka tetap memantau Gunung Agung, tapi memang ini tidak bisa diprediksi. Yang pasti, pemerintah sudah menyiapkan pola geologi maupun aktivitas seismik sebagai upaya pencegahan," jelasnya.
Menurut rencana, sebanyak 13.000 peserta akan menghadiri pertemuan tahunan yang berlangsung pada 8-14 Oktober 2018 ini.
Ribuan peserta itu terdiri dari delegasi, staf dari berbagai lembaga nasional dan internasional, instansi swasta, institusi pemerintah, akademisi dan instansi terkait lainnya termasuk organisasi kepemudaan.
Sebanyak 600 pertemuan diperkirakan akan berlangsung pada salah satu acara terbesar di Indonesia yang juga diadakan untuk mendorong sektor pariwisata.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018