Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menggelar rapat koordinasi dengan para menteri terkait bidang perekonomian di Istana Wakil Presiden Jakarta, Jumat, membahas upaya meningkatkan investasi dan ekspor di Indonesia.
Rapat yang dilaksanakan secara tertutup itu dihadiri oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong.
Ketua Tim Ahli Wapres Sofyan Wanandi mengatakan dalam rapat tersebut Wapres mendesak para menteri untuk mengidentifikasi dengan serius masalah-masalah yang selama ini menghambat penanaman modal dan ekspor komoditas Indonesia.
"Sekarang kita mencari jalan dan betul-betul mencari yang dapat mempercepat kita, mengembalikan kenapa sekarang ini investasi kita menurun, ekspor menurun, apa yang harus kita lakukan. Tadi itu dibicarakan segala macam masalah itu," tutur Sofyan usai rapat di Istana Wakil Presiden Jakarta.
Wapres Kalla memberi pekerjaan rumah kepada para menteri di bidang ekonomi untuk diselesaikan dalam waktu dua pekan guna mengidentifikasi persoalan penghambat investasi dan ekspor.
"Dalam dua pekan ini akan diumumkan oleh menteri-menteri itu beberapa yang signifikan, sehingga kemungkinan-kemungkinan yang bisa kita lakukan bisa segera jadi; sehingga ada jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjangnya," jelas Sofyan.
Rapat koordinasi tersebut menjadi tindak lanjut pertemuan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla beberapa hari lalu di Kantor Wapres Jakarta. Salah satunya, Presiden meminta Wapres untuk mengatasi persoalan investasi di Indonesia.
"Presiden minta saya untuk mengatasi itu, oleh karenanya Presiden minta semua kementerian untuk mempelajari itu," kata Wapres Kalla.
Presiden sendiri mengatakan upaya peningkatan investasi dan ekspor merupakan kunci penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
"Terutama berkaitan investasi, menaikkan investasi; yang kedua meningkatkan eskpor. Karena kunci ekonomi kita ada di dua hal itu," kata Presiden.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018