Accra (ANTARA News) - Presiden Ghana Nana Akufo-Addo, Kamis (8/2), memuji pemulihan ekonomi negara itu dan mengatakan dia melihat "tidak ada alasan" untuk meminta bantuan lebih lanjut dari Dana Moneter Internasional (IMF).
Pernah dipuji sebagai teladan pertumbuhan regional, pada 2015 pemerintah mantan presiden John Mahama terpaksa meminta bantuan IMF di tengah anjloknya komoditas global.
Namun, Akufo-Addo mengatakan dalam pidato kenegaraan di parlemen bahwa pemerintahnya sudah mengatasi kesalahan manajemen dan berjanji akan menstabilkan ekonomi guna menghindari bailout lainnya.
"Kami bertekad menerapkan langkah-langkah untuk memastikan (pemulihan ekonomi) permanen dan mempertahankan stabilitas makroekonomi sehingga kita tidak perlu lagi meminta bantuan badan global yang berpengaruh itu," ungkap Akufo-Addo kepada anggota parlemen.
"Untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, fundamental makroekonomi kita solid, dan semua indeks penting mengarah ke arah yang benar."
Pinjaman sebesar 918 juta dolar AS atau sekitar Rp12,5 triliun Ghana akan lunas tahun ini, yang diberikan dengan persyaratan reformasi, pengetatan disiplin fiskal dan penurunan inflasi.
Bank Dunia bulan lalu mengatakan ekonomi Ghana kemungkinan akan tumbuh sebesar 8,3 persen pada 2018 berkat peningkatan produksi minyak dan gas bumi, menjadikannya salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. (mr)
Pewarta: -
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018