Bagdad (ANTARA News) - Partai Islam Irak, unsur politik Sunni di kabinet Perdana Menteri Nuri Maliki, Minggu mengungkapkan lebih dari 350 orang tewas akibat gerakan tentara Amerika Serikat di Baquba untuk memburu anggota terkait Alqaida. Dalam pernyataan itu, partai tersebut menyebut gerakan itu hukuman bersama di Baquba, ibukota propinsi Diyala, yang terletak 57 kilometer timurlaut Bagdad, ibukota negara terkoyak perang itu. "Lingkungan di Baquba barat sejak pekan lalu menyaksikan serangan gencar oleh pasukan pendudukan dalam Gerakan Mata Panah Pembelah," kata partai itu dalam pernyataannya, yang diterima kantor berita mandiri Suara Irak. "Pasukan itu menembaki lingkungan tersebut dengan helikopter, menghancurkan lebih dari 150 rumah dan membunuh lebih dari 350 warga, yang mayatnya masih di bawah reruntuhan, di samping menangkapi sejumlah penduduk," kata pernyataan tersebut. Perhimpunan cendekiawan Muslim, kekuasaan tertinggi Sunni di Irak ahir Mei menyatakan serangan udara Amerika Serikat menewaskan 10 warga Irak dan melukai sejumlah lagi. Pernyataan perkumpulan itu mengatakan bahwa serangan itu menyasar lingkungan di pinggiran Bagdad barat dan disertai gerakan keamanan Irak, yang menyebabkan penangkapan 40 orang. Menurut perkumpulan itu, yang menyampaikan tuduhan serupa terhadap baik pasukan Amerika Serikat maupun Inggris, sejumlah anak-anak berada di antara yang tewas tersebut. Tentara Amerika Serikat di Irak tidak bisa diminta tanggapan. Balatentara Amerika Serikat sering dituduh menggunakan kekuatan berlebihan dan serampangan di Irak, kendati komandannya menyatakan persoalannya kini ditangani lebih sungguh-sungguh dan jumlah pembunuhan secara salah menurun. Helikopter tempur Amerika Serikat pekan pertama Mei membunuh lima warga, termasuk dua anak-anak, ketika menembak pejuang di utara Bagdad, demikian DPA.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007