Padang, Sumatera Barat (ANTARA News) - Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo mengklaim dengan memiliki sekitar 47.000 terbagi media cetak, radio, televisi dan media online, Indonesia memiliki media masa paling banyak di dunia.
"Dari jumlah itu 2.000 adalah media cetak, 674 radio, 523 televisi termasuk lokal, dan lebihnya media daring," kata dia saat puncak HPN 2018 di Padang, Jumat.
Namun dari jumlah media itu masih banyak yang asal saja, tidak memenuhi syarat sebagai media tetapi tetap eksis karena dibantu APBD.
Selain itu wartawannya juga tidak semua memiliki kompetensi karena tidak memiliki pengetahuan jurnalistik, tidak pula pernah mengikuti pelatihan jurnalistik.
Ia merinci hingga saat ini baru terdaftar sekitar 14 ribu orang wartawan yang memiliki kompetensi.
Baca juga: Presiden Jokowi hadiri puncak peringatan HPN 2018
Yosep lalu mengimbau kebebasan pers yang dinikmati saat ini tidak dijadikan kesempatan untuk membuat berita bohong atau hoaks, di antaranya dengan meningkatkan kemampuan wartawan dan verifikasi media massa.
Dewan pers berkomitmen untuk melaksanakan hal tersebut secara bertahap.
Yosep juga mengingatkan dalam tahun politik, media massa tetap menjaga objektivitas dan netralitas, tidak terjebak kepentingan politik.
Menurutnya Pemilihan Kepala Daerah 2018 dan Pemilu 2019 adalah batu ujian untuk netralitas media massa.
Hari puncak HPN 2018 digelar di Muaro Lasak, Pantai Padang, dihadiri sejumlah gubernur, menteri, duta besar dan ribuan wartawan.
Baca juga: LKBN Antara jaga objektivitas pemberitaan saat pilkada
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018