Jayapura (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten (Puncak), Papua membeli dua unit pesawat terbang jenis `Cessna Grand Caravan` dari PT Cessna Taxtron yang berkududukan di Wichita, Amerika Serikat.
Bupati Puncak Willem Wandik dalam rilis yang diterima Antara di Kota Jayapura, Jumat mengatakan daerahnya merupakan kabupaten baru yang paling terisolasi dan hanya bisa dijangkau dengan transportasi udara, sehingga memutuskan untuk membeli pesawat terbang yang dapat menjangkau sejumlah kampung dan distrik yang ada di daerah itu, termasuk dapat membantu menekan angka barang-barang kebutuhan pokok.
"Dengan berbagai pertimbangan yang ada, serta pengalaman yang selama ini dihadapi, maka kami ambil langkah membeli pesawat, sehingga bisa membantu masyarakat serta pemerintah dalam menekan tingginya harga barang,serta membantu masyarakat Puncak dalam hal transportasi udara, termasuk membantu kami pemerintah dalam hal mendekatkan pembangunan ke masyarakat," katanya tanpa menyebutkan nilai pembelian pesawat.
Selain untuk membantu masyarakat, kata Willem, salah satu pertimbangan membeli pesawat tersebut juga untuk mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD) bagi Kabupaten Puncak, karena setelah pengadaan pesawat, nantinya akan dibentuk perusahaan daerah yang bernaung di bawah Badan usaha milik daerah (BUMD) PT Puncak Papua Sejahtera.
"Selama ini saya mau turun ke kampung dan distrik pasti mengeluarkan biaya yang besar, karena sekali carter pesawat bisa mencapai Rp30 juta, coba dalam seminggu saya kunjungi tiga distrik, untuk pesawat saja bisa mencapai Rp90 juta sehingga mau tidak mau, kami harus datangkan pesawat," katanya.
Apalagi belajar dari pengalaman sebelumnya, kata Willem, Pemkab Puncak pernah punya pesawat jenis Carebouw, yang ketika beroperasi, ternyata mampu untuk menekan tingginya harga barang dan bahan pokok bahkan sempat membuat harga bahan pokok hampir sama dengan daerah di pesisir pantai dan itu terjadi sebagai sejarah berdirinya Kabupaten Puncak.
"Sehingga sulit bagi operator pesawat lain untuk main harga, sayangnya pesawat tersebut tidak bisa beroperasi lama karena terlanjur jatuh. Nantinya, kami akan menempatkan personil yang pengalaman, terbaik dalam bidang penerbangan, jujur, punya dedikasi yang tinggi untuk membangun Puncak, termasuk anak-anak asal Kabupaten Puncak yang sekolah pilot. Kami akan latih mereka, selanjutnya kami operasikan kedua pesawat ini, sehingga benar-benar membawa dampak yang baik bagi pembangunan," kata Willem Wandik
Sementara itu, Direktur Pengelola Perusahaan Penerbangan Kabupaten Puncak Samuel Resoboen mengatakan pihaknya sedang mengurus izin import ke Kementrian Perhubungan dan juga syarat lainnya yang direncanakan awal atau pertengahan April, kedua pesawat itu sudah bisa beroperasi di Kabupaten Puncak.
"Kita harapkan sebelum bupati mengakhiri masa jabatannya, boleh dibilang sebagai kado buat masyarakat Puncak selama lima tahun memimpin Kabupaten Puncak," katanya.
Penyerahan dua unit pesawat itu dilakukan oleh Presiden Direktur Cessna Taxtron Mr Scott Ernest secara simbolis dengan menyerahkan kunci kepada Bupati Puncak Willem Wandik yang disaksikan oleh Sekda Kabupaten Puncak serta beberapa pimpinan OPD serta di Changi Exhibition Center, Singapura, pada Rabu pekan ini.
Satu unit pesawat Cessna tersebut sempat dipamerkan oleh pihak perusahaan dalam ajang pameran dirgantara Singapore Airshow 2018 dengan logo Kabupaten Puncak terpampang di badan pesawat. Sementara satu unitnya lagi direncanakan akan tiba di Singapura pada Kamis pekan depan kemudian akan diterbangkan ke Indonesia setelah persyaratan dan izinnya lengkap.
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018