Yogyakarta (ANTARA News) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menginginkan desain Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kabupaten Kulon Progo menonjolkan unsur peradaban yang ada di Yogyakarta.
"Harapannya yang sudah disepakati dijalankan yakni potensi kebudayaan, sejarah, serta peradaban yang ada di Yogyakarta terungkap menjadi roh desain di setiap ruang," kata Sultan saat ditemui seusai melakukan pertemuan dengan Direksi Angkasa Pura (AP) I di Kantor Kepatihan, Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, unsur kebudayaan, sejarah, serta peradaban yang ada di Yogyakarta itu dapat diadopsi dalam desain ruang-ruang bandara dengan menggunakan teknologi kekinian.
"Sehingga tidak sekadar dipasangi lukisan atau gambar untuk mengisi ruang. Tetapi ada nilai filosofi untuk memberikan roh di setiap ruang. Jadi pas orang masuk bisa langsung lihat oh ada sejarah ini, ada tradisi ini," kata dia.
Menurut Sultan, tradisi atau kearifan lokal masyarakat dari enam desa terdampak pembangunan bandara NYIA juga bisa ditonjolkan di ruang-ruang bandara.
Sejalan dengan Sultan, Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi juga memiliki pandangan agar desain Bandara Internasional di Kulon Progo tersebut tetap menggunakan kearifan lokal serta ciri khas atau ikon Yogyakarta.
"Kami meminta arahan Pak Gubernur terkait desain yang sudah kami siapkan baik dari sisi interior maupun eksterior. Kami memang mengharapkan desain banadara ini tetap menggunakan kearifan lokal," kata Faik.
Menurut dia, pada April 2019 ditargetkan Bandara NYIA sudah bisa dioperasika secara terbatas. Untuk tahap pembangunan, menurut Faik, runway diprioritaskan bisa diselesaikan lebih dahulu pada Desember 2018 atau maksimal Januari 2019.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018