Jakarta (ANTARA News) - PT Astra Internasional membantah berita yang menyebutkan pemegang saham dibelakangnya baik langsung maupun tidak langsung adalah Temasek Singapura. "Tidak benar Temasek berada dibelakang pemegang saham PTB Astra Internasional seperti disebutkan dalam salah satu majalah ekonomi," kata Senior Vice President PT Astra Internasional Tbk, Aminuddin saat dihubungi akhir pekan lalu . Seperti disebut dalam media tersebut, Temasek secara tidak langsung menguasai saham PT Astra Internasional Tbk melalui pemegang saham mayoritas Jardine Cycle & Carriage (JCC). JCC memiliki saham PT Astra Internasional Tbk sebanyak 50,11 persen serta disebutkan bahwa pembelian JCC ini dimodali DBS Trustee, sebagai salah satu unit DBS Bank yang bergerak dibidang investasi. Sementara 67 persen saham DBS sendiri dimiliki Temasek , BUMN Singapura. Secara tegas Aminuddin membantah hal ini. Menurut dia, DBS Trustee tidak ada kepemilikan saham dengan JCC. Akan tetapi mereka yang memfasilitasi JCC di bursa. "Atau kalau disini semacam bank kustodian," ujarnya. Sehingga kalau mau ditarik garis kepemilikannya PT Astra Internasional Tbk hanya dikuasai kepemilikannya oleh JCC. "Sudah sampai ditingkat itu saja, setelah itu tidak ada lagi di atasnya," ujarnya saat dimintakan bagan pemegang saham PT AI. PT Astra Internasional menguasai 55 persen pangsa pasar mobil, 52 persen pangsa motor di Indonesia, 42 persen pangsa pasar alat berat, 31 perusahaan perkebunan dengan total luas lahan 210.000 hektar, serta jaringan perbankan, asuransi, dan bisnis pembiayaan yang tersebar ke seluruh negeri.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007